Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) I menghadirkan tujuh Pertashop di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat. Ketujuh Pertashop tersebut dikerjasamakan dengan nagari setempat, sehingga membantu ekonomi lokal.
Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR I Pertamina Roby Hervindo mengungkapkan, pada hari Rabu (22/7), Pertamina MOR I secara serentak meluncurkan tujuh Pertashop di Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar. Pertashop tersebut berlokasi di nagari Sungai Durian, Pakandangan, Ulakan Tapakis, Kuranji Hilir, Parit Malintang, III Koto Aur Malintang, Tanjung Gadang.
Baca Juga: Inilah tiga jenis bahan bakar dari Sawit yang diproduksi Pertamina
Menurut Roby, beroperasinya Pertashop akan mendukung perekonomian Sumbar melalui pendapatan asli daerah (PAD) berupa pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB).
"Tahun 2019, Pertamina MOR I menyumbangkan PBBKB sebesar Rp 430 miliar untuk masyarakat Sumbar. Setoran PBBKB itu meningkat dibanding tahun 2018 yang mencapai Rp 398 miliar," jelas Roby lewat keterangan tertulisnya yang diterima Kontan.co.id, Jum'at (24/7).
Sementara bagi konsumen, adanya Pertashop memberi keyakinan takaran dan kualitas BBM. "Sebelum ada Pertashop, kami beli Premium dari pengecer hampir Rp 10.000. Sekarang dengan harga Rp 9.200, kami bisa dapat BBM berkualitas Pertamax. Takarannya pun pas," kata Budi, salah seorang warga nagari Pakandangan
Sementara itu, menurut Nasyaruddin, Wali Nagari sekaligus pengelola Pertashop Pakandangan Kabupaten Padang Pariaman, berharap bisa memperoleh sumber pendapatan baru. Apalagi jika warga semakin terbiasa memakai Pertamax sehingga bisa semakin menambah pemasukan bagi nagari,
Adapun, konsumsi Pertamax di Sumbar memang mengalami tren peningkatan. Pada Juni 2020, penyaluran Pertamax di Sumbar meningkat 18,59 persen dibandingkan Mei 2020.
Roby menambahkan, ke depan Pertamina akan menambah 18 lokasi Pertashop di wilayah Sumbar. Yaitu di Kabupaten Pariaman, Pesisir Selatan, Lima Puluh Kota dan Sijunjung. Pengoperasian Pertashop merupakan tindak lanjut nota kesepahaman Kemendagri dengan Pertamina no. 193/1536.A/SJ tentang dukungan Pemerintah dan Masyarakat Desa dalam Peningkatan dan Pengembangan Program Pertashop di Desa pada tanggal 18 Februari 2020.
Pertashop hadir dalam tiga jenis kategori yakni Gold dengan kapasitas BBM di bawah seribu liter per hari, dan luas lahan yang dibutuhkan sekitar 18x8 meter. Lalu ada Platinum yang berkapasitas BBM hingga tiga ribu liter per hari dan kebutuhan lahan 200 meter persegi. Terakhir kategori Diamond yang kebutuhan lahan hingga 500 meter persegi dan kapasitas di atas tiga ribu liter per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News