Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Internasional Shipping (PIS) sebagai Subholding Shipping dan Integrated Marine Logistic Company berencana akan meningkatkan portofolio unit kapal untuk mengangkut gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG).
Corporate Secretary PIS, Arief Sukmara mengungkapkan, saat ini pihaknya belum memiliki armada atau kapal khusus yang diperuntukkan untuk menyimpan, mengangkut, maupun mendistribusikan LNG.
"Untuk itu PIS telah memiliki business plan dalam rangka penyediaan kapal LNG. Terdapat beberapa rencana dalam peningkatan portofolio unit kapal LNG, baik itu dengan pembangunan kapal baru, pembelian kapal secondhand maupun skema kerja sama dengan exisiting shipowner untuk dapat melayani kebutuhan angkutan LNG," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (31/8).
Dalam prosesnya, Arief menjelaskan, PIS juga telah menggunakan system e-procurement untuk pengadaan kapal dengan nama E-Chartering dan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) sehingga calon mitra di manapun dapat menjadi mitra bisnis PIS apabila memenuhi terms & condition yang dipersyaratkan.
Baca Juga: GTS International akan bangun FSRU permanen berkapasitas 15.000 meter kubik
Lebih lanjut, saat ini PIS sedang melakukan penjajakan kerja sama dengan FSRU provider dalam penyediaan fasilitas di salah satu titik di perairan Indonesia. Selain itu, lanjut Arief, terdapat pula kerja sama dalam potensi pengembangan FSRU untuk Pertamina Group yang akan dijajaki dalam kurun waktu dua tahun mendatang.
Makin seriusnya PIS meningkatkan portofolio unit kapal LNG ini sejalan dengan program dekarbonisasi, khususnya upaya mengkonversi penggunaan bahan bakar minyak dengan LNG dalam Penyediaan Tenaga Listrik. "Satu target PIS saat ini adalah menangkap peluang angkutan kargo LNG untuk memenuhi kebutuhan industri yang tersebar di kepulauan di Indonesia yang mayoritas akan menggunakan transportasi laut," tegasnya.
Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, PIS telah melaksanakan penandatanganan Head of Agreement (HoA) kerjasama dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) untuk mengoptimasi pengelolaan dan penyediaan LNG yang terintegrasi di Pertamina Group.
Kerja sama ini mencakup dua hal, pertama penyediaan LNG carrier (kapal LNG) oleh PIS dan sarana pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan proyek serta kegiatan trading LNG PGN. Kedua, penyediaan LNG dan fasilitas bunkering oleh PGN guna konversi kapal-kapal PIS yang menggunakan BBM menjadi bahan bakar berbasis LNG. Pilot project ditargetkan pada 5 kapal support vessel (new built) milik PIS.
Kolaborasi ini tidak saja berimplikasi secara bisnis, namun juga sebagai wujud komitmen penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di Pertamina group dalam rangka dekarbonisasi.
Baca Juga: MIND ID targetkan laba bersih tahun 2021 tembus Rp 8 triliun
Selain peluang, Arief menyebutkan, ada tantangan yang harus dihadapi PIS, yakni infrastruktur LNG yang masih terbatas pada sisi supplier sehingga akan membutuhkan investasi cukup besar. Selain itu, dibutuhkan waktu dalam pengembangan infrastruktur pendukung distribusi LNG.
Namun demikian, Arief menegaskan, PIS menyikapi tantangan sebagai pelecut demi melayani negeri dengan energi bersih.
Arief menjelaskan, apabila bicara gas yang di dalamnya juga terdapat produk LPG, yang saat ini sudah dilaksanakan, PIS telah mengoperasikan dua very large gas carrier (VLGC) yaitu Pertamina Gas 1 dan 2. Didukung dengan Kapal large range lainnya yang mendistribusikan LPG untuk kebutuhan dalam negeri.
Selanjutnya: Subholding Gas Pertamina akan jadikan Arun sebagai pusat LNG hub utama di Asia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News