Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BALI. Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan kajian bersama dengan CPC Corporation, Taiwan untuk membangun pabrik nafta crackers di Balongan, Jawa Barat.
Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kesepakatan Pertamina dengan CPC di Indonesia Investment Forum 2018, Kamis (11/10). "Setelah tahap kajian kami bisa lanjutkan ke tahap pengembangan, apakah kajiannya ini positif atau tidak," kata dia kepada wartawan usai acara.
Adapun kajian ini sedang berlangsung dan memakan waktu 3 bulan-6 bulan. Asal tahu saja, kedua pihak akan melakukan joint venture untuk menggarap proyek ini dengan nilai investasi mencapai US$ 6,5 miliar.
Nantinya CPC membangun downstream yang bisa memenuhi kebutuhan propylene, polyethylene, dan butadiene di Indonesia. Proyek ini pun akan dimulai pada 2026. "Kapasitas (pabriknya) 1 juta ton per tahun," tambah dia
Selain itu, Nicke juga bilang, Pertamina juga menjalin kesepakatan dengan perusahaan asal Italia, Eni S.p.A. Kerjasama ini untuk energy upstream, midstream, downstream. Sehingga, hal ini bisa meningkatkan enegri hijau, bauran energi yang disediakan oleh Pertamina.
Pertamina menyebutkan, proyek biorefinary ini bisa menurunkan impor bahan bakar minyak (BBM). "Keduanya ini akan menjadi fokus Pertamina ke depan," kata Nicke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News