kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pertamina kantongi laba Rp 24,6 triliun di 2011


Selasa, 07 Februari 2012 / 19:28 WIB
Pertamina kantongi laba Rp 24,6 triliun di 2011
Drama Korea terbaru?Sisyphus: The Myth yang dibintangi Cho Seung Woo dan Park Shin Hye di JTBC.


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) berhasil meraih laba sebesar Rp 24,6 triliun sepanjang tahun lalu. Angka tersebut 38,98% lebih tinggi dari target yang dipatok perusahaan, yaitu sebesar Rp 17,7 triliun.

Juru Bicara Pertamina Mochamad Harun menuturkan, tingginya laba perseroan disebabkan tingginya harga minyak sepanjang tahun kemarin. “Harga minyak yang lebih tinggi dibanding 2010 lalu, membantu kenaikan laba perusahaan,” katanya, Selasa (7/2).

Selain melebihi target, laba tahun lalu juga jauh lebih tinggi dari laba yang diperoleh Pertamina di 2010 yang hanya Rp 16,7 triliun.

Menurut Harun, selain kenaikan harga, efisiensi dalam distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi juga turut mendongkrak keuntungan. "Kami berhasil memangkas kerugian," sebutnya.

Tahun lalu, Pertamina hanya menanggung kerugian Rp 500 miliar dalam penyualuran BBM subsidi. Angka sebut 85% lebih rendah dari kerugian di 2010 yang mencapai Rp 3,3 triliun. Efisiensi yang dilakukan perseroan, yaitu dengan pembelian minyak dari luar negeri di harga rendah. Cara tersebut baru dimulai Pertamina sejak tahun lalu.

Meski demikian, Pertamina juga menanggung rugi dari bisnis Elpiji nonsubsidi. Kerugian jualan elpiji nonsubsidi tersebut tahun lalu mencapai Rp 3,8 triliun. “Karena kami diminta untuk menstabilkan harga,” jelas Harun.

Seperti diketahui, saat ini harga jual Elpiji Pertamina masih jauh di bawah harga pasar. Pertamina menjual Elpiji 50 kg seharga Rp 7.355 per kilogram, sedangkan harga pasar sudah mencapai sekitar Rp 9.000 per kg. Selama ini, selisih harga jual tersebut ditanggung oleh perseroan. Akibatnya, perusahaan minyak pelat merah itu mengalami kerugian hingga Rp 3,2 triliun pada 2010 lalu.

Untuk realisasi belanja modal, dia mengatakan, masih di bawah target perseroan sebesar Rp 37,7 triliun. Per Desember 2011, realisasi investasi Pertamina hanya Rp 33,93 atau hanya 90% dari target.

Harun memang memperkirakan realisasi belanja modal tidak akan sesuai target. Pasalnya, banyak proyek non migas perseroan yang masih terkendala izin. Untuk itu, sisa dana investasi akan digeser untuk investasi tahun ini, terutama untuk merger dan akuisisi. Tahun ini Pertamina mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 52,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×