Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun masih dalam suasana pandemi virus corona (Covid-19), PT Pertamina (Persero) tetap menyiagakan Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) untuk menjamin pelayanan dan penyaluran BBM dan LPG lancar selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2020/2021.
Pertamina juga menyiapkan fasilitas tambahan antara lain 919 SPBU Siaga, 62 SPBU Tol Siaga, 213 unit Motoris atau layanan Pertamina Delivery Service (PDS), Mobil Tanki Stand By sebanyak 160 unit, mobile dispenser 3 unit, Pertashop 32 Unit, layanan pembayaran tunai dan non tunai di seluruh SPBU, 4.240 Agen LPG Siaga, dan 66.951 Pangkalan LPG Siaga.
Selama masa Satgas Nataru 2020/2021 Pertamina mencatat, konsumsi BBM khususnya jenis gasoline tetap meningkat tipis sebesar 1,2% dibandingkan rerata bulan November 2020. Sementara realisasi penyaluran gasoil mengalami penurunan sekitar 8,5% dari rerata November 2020.
Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relation Pertamina Agus Suprijanto mengatakan, Pertamina tetap mengoperasikan seluruh asetnya baik di hilir maupun pengolahan untuk memastikan stok dan distribusi BBM dan LPG selama Natal dan Tahun Baru berjalan lancar.
Baca Juga: GIAA sepakati penyelesaian proses restrukturisasi dengan AP I, AP II dan Pertamina
“Pertamina tetap siaga penuh, meskipun permintaan BBM dan LPG diprediksi tidak sebesar seperti masa Satgas tahun lalu akibat pandemi Covid-19,” ujar Agus dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (6/1).
Menurut Agus, Satgas Nataru 2020/2021 telah bertugas sejak 7 Desember 2020 dan akan berakhir pada 10 Januari 2021. Kesiapan penuh Pertamina ini ditujukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru 2021.
Di sektor transportasi udara, Satgas Nataru Pertamina juga mencatat adanya peningkatan konsumsi Avtur yang menjadi bahan bakar untuk pesawat.
“Penyaluran Avtur selama masa Satgas Nataru mengalami kenaikan cukup tinggi mencapai sekitar 15% dibanding rerata November 2020 seiring dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan moda transportasi udara,” terang Agus.
Lalu, untuk bahan bakar kebutuhan rumah tangga, penyaluran LPG selama masa Satgas Nataru mengalami kenaikan sebesar 2,7% dari rerata November 2020.
Sementara itu, dengan selesainya digitalisasi 5.518 SPBU Pertamina di seluruh Indonesia, Pertamina akan lebih mudah untuk memantau pasokan (stok) dan volume penjualan di seluruh SPBU. Pertamina juga dapat mengantisipasi distribusi BBM ke SPBU yang memiliki volume transaksi tinggi, termasuk memonitor distribusi BBM penugasan dari Pemerintah.
Baca Juga: Kembangkan energi panas bumi, anak usaha PLN gandeng anak usaha Pertamina
“Dengan digitalisasi, Pertamina bisa memonitor stok BBM di setiap wilayah hingga ke SPBU. Jika stok BBM di satu SPBU terlihat menipis, maka secara otomatis akan dikirimkan BBM dari TBBM terdekat,” jelas Agus.
Menurut Agus, sejalan dengan digitalisasi, Pertamina juga menyiapkan pembayaran non tunai (cashless) dengan aplikasi MyPertamina yang terkoneksi dengan LinkAja.
“Saat ini tercatat sudah ada 7 juta pelanggan MyPertamina di seluruh Indonesia, sehingga pelayanan kepada pelanggan bisa lebih aman, mudah, dan cepat,” pungkas Agus.
Selanjutnya: Waskita Karya (WSKT) menggarap pembangunan pembangkit listrik Terregra (TGRA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News