Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina melakukan uji coba distribusi LPG NPSO 12 Kg sebanyak 44 tabung dengan menggunakan pesawat udara CASA ke wilayah 3T di Krayan, Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (9/3).
Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Pemasaran Regional Kalimantan, Susanto August Satria, merasa hal ini adalah momentum yang sangat tepat dimana Pertamina diberikan tugas mulia dari pemerintah untuk menyalurkan energi dengan merata ke setiap tempat hingga pelosok negeri.
“Hari ini, Alhamdulillah uji coba distribusi pertama distribusi dari Tarakan ke Krayan. LPG akan langsung menuju pangkalan CV Prima Energi yang berlokasi di Kecamatan Krayan Induk. Masyarakat Krayan juga dapat langsung menuju ke pangkalan tersebut untuk mendapatkan LPG 12 Kg yang terjamin kualitasnya,” tutur Satria dalam keterangan resmi, Rabu (10/3).
Pendistribusian perdana ini akan dilakukan hingga 13 Maret mendatang dengan jumlah total 224 tabung. Untuk selanjutnya akan dilakukan evaluasi agar pendistribusian dapat berlangsung dengan aman dan lancar.
Baca Juga: Pertamina kasih diskon Pertamax Rp 300 per liter dan trade in Bright Gas
M Abdillah Rorke Ilyasa, Sales Branch Manager Rayon V Kaltim & Utara mengungkapkan bahwa sebuah tantangan tersendiri mengirimkan LPG melalui pesawat. Namun, uji coba perdana hari ini berlangsung dengan lancar.
“Semula masyarakat di Krayan mendapatkan LPG dari Malaysia dengan harga yang sangat tinggi sekitar 1,5 juta rupiah saat masa pandemi ini. Sedangkan, kita salurkan LPG dengan harga jual tabung + isi senilai 600 ribu rupiah dan isi saja 190 ribu rupiah dimana harga sesuai dengan keadaan dan kondisi,” ungkap Abdillah.
Camat Krayan Heberli mengungkapkan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada Pertamina yang telah dapat merealisasikan mimpi masyarakat Krayan untuk dapat mengakses LPG Indonesia di mana sebuah hal yang mustahil awalnya bahwa LPG diterbangkan menggunakan pesawat.
“Masyarakat di Krayan maupun 4 kecamatan sekitar (Krayan Tengah, Timur, Barat, dan Selatan) dengan lebih kurang 12.000 Kepala Keluarga (KK) sejak 1 tahun ini 90 % menggunakan kayu bakar untuk memasak disebabkan membeli LPG dari Malaysia harus digendong dengan tenaga manusia memakan harga hingga 1.5 juta rupiah. Kami bersyukur sekali hari ini keinginan kami terjawab dengan adanya LPG dari Pertamina dengan harga yang sangat terjangkau,” jelas Heberli.
Baca Juga: Pertamina amankan stok LPG di Tasikmalaya sepanjang Februari