Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) pada Rabu (10/10) pukul 11.00 WIB secara resmi menaikkan harga BBM jenis Pertamax Series, Dex Series, dan BioSolar Non-PSO. Kenaikan tersebut dilakukan Pertamina mengikuti harga minyak dunia.
Arya Dwi Paramita, External Communication Manager PT Pertamina (Persero) menyebut penyesuaian harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Biosolar Non-PSO merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik. Saat ini harga minyak dunia rata-rata menembus US$ 80 dolar per barel.
Harga Pertamax Series, Dex Series, dan Bio Solar Non PSO pun ikut naik cukup tinggi. Untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax menjadi Rp 10.400/liter atau naik Rp 900/liter dari harga sebelumnya Rp 9.500/liter.
Pertamax Turbo dijual Rp 12.250/ liter atau naik Rp 1.550/liter dari sebelumnya Rp 10.700/liter. Pertamina Dex naik Rp 1.350/liter dari Rp 10.500/liter menjadi Rp 11.850/liter.
Harga Dexlite naik Rp 1.500/liter dari sebelumnya Rp 9.000/liter menjadi Rp 10.500/liter. Terakhir harga Biosolar Non-PSO menjadi Rp.9.800/liter.
Dengan kenaikan harga yang cukup tinggi tersebut, Arya mengaku Pertamina masih cukup yakin terhadap penjualan Pertamax Series.
Ini lantaran kenaikan harga Pertamax Series, Dex Series, dan Bio Solar Non-PSO karena harga tersebut masih kompetitif dibandingkan dengan harga BBM di SPBU lain.
"Harga yang ditetapkan ini masih lebih kompetitif dibandingkan dengan harga jual di SPBU lain," ungkap Arya.
Makanya Arya cukup yakin kenaikan harga tersebut tidak akan berpengaruh banyak terhadap penjualan BBM Pertamina. "Masih seperti sebelumnya," ungkap Arya. Sayangnya Arya enggan menyebut konsumsi Pertamax Series, Dex Series, Solar, dan Pertalite Pertamina saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News