kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina-Medco tandatangani perjanjian jual beli gas dengan Kayan LNG Nusantara


Rabu, 20 Mei 2020 / 19:15 WIB
Pertamina-Medco tandatangani perjanjian jual beli gas dengan Kayan LNG Nusantara
ILUSTRASI. Tangki gas alam cair (LNG)


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina dan Medco melakukan penandatanganan perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PT Kayan LNG Nusantara pada Rabu (20/5).

Adapun, kerjasama ini dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Energi Simenggaris dan PT Medco E&P Simenggaris yang bakal memasok kebutuhan gas untuk kilang mini LNG milik PT Kayan yang merupakan kilang mini LNG pertama di Indonesia di Kecamatan Tana Lia Kabupaten Tana Tidung Kalimantan Utara.

Penandatanganan PJBG ini dilakukan secara virtual oleh Afif Saifudin selaku Direktur Utama PT PHE Simenggaris, Ronald Gunawan selaku Direktur Utama PT Medco E&P Simenggaris, Antony Lesmana selaku Direktur PT Kayan LNG Nusantara, dan disaksikan oleh Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief S. Handoko.

Baca Juga: Pertamina pantau ketersediaan BBM dan LPG di tol Trans Jawa jelang Lebaran t

Arief menuturkan, nantinya bakal ada sedikit perbedaan untuk skema bisnis yang diadopsi dimana PT Kayan LNG Nusantara akan membeli gas dari produsen gas JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris, kemudian melakukan proses liquefaction terhadap gas menjadi LNG dan disimpan dalam LNG isotank untuk dikapalkan langsung menuju offtakers.

"Komitmen SKK Migas bersama KKKS untuk memprioritaskan pasokan domestik semakin mengukuhkan peran gas sebagai modal pembangunan nasional untuk menciptakan nilai tambah di industri downstream yang akan memperbesar dampak multiplier effect yang dihasilkan," terang Arief dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (20/5).

Kerjasama ini juga bakal berkontribusi pada tambahan pemasukan bagi negara yang dinilai sangat berarti di tengah kebutuhan anggaran yang besar dalam upaya penanggulangan wabah Covid-19.

Arief menuturkan, PJBG ini merupakan tindak lanjut dari penetapan alokasi gas dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tertanggal 23 April 2019 dan penetapan harga gas dari Menteri ESDM tertanggal 16 Oktober 2019.

"Kami berharap melalui PJBG ini dapat memenuhi kebutuhan domestik untuk kelistrikan dan industri, serta turunan manfaat lainnya," jelas Direktur Kayan LNG Nusantara Antony
Lesmana.

Baca Juga: Harga minyak masih rendah, ini dampaknya ke kinerja Medco Energi (MEDC)

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie berharap, kerjasama memberikan dampak berkelanjutan bagi perekonomian di Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Nunukan, serta Provinsi Kalimantan Utara pada umumnya.

"Proses perjalanan menuju PJBG ini banyak pelajaran berharga yang di dapat dan meminta seluruh jajaran di wilayah Kalimantan Utara mempermudah dan mengawal mulai perijinan dll, serta mengurangi proses yang menghambat proses investasi," kata dia. 

SKK Migas pun turut mengharapkan agar Kilang mini LNG di Simenggaris dapat menjadi pool atau hub bagi pengembangan lapangan-lapangan gas lainnya di Kalimantan Utara yang belum termonetisasi agar dapat dikomersialisasikan.

Teknologi penyimpanan LNG di Simenggaris dalam LNG Isotank dan kemudian dikapalkan menggunakan barge, diharapkan menjadi pionir bagi skema virtual pipeline distribusi gas di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan gas/LNG dalam skala kecil di pulau-pulau terpencil di Indonesia.

General Manager JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris, Budi Prabowo berharap PJBG ini menjadi pionir bagi monetisasi gas di lapangan-lapangan gas di Indonesia yang berukuran marjinal dan terletak di remote area seperti Simenggaris.

Adapun, PJBG sebesar 22 MMSCFD ini merupakan PJBG ketiga di Wilayah Kerja Simenggaris, Kalimantan
Utara.

Sebelumnya, telah ada PJBG pertama dengan PLN Kaltim, dengan volume 500.000 kaki kubik gas per hari untuk memasok kebutuhan kelistrikan PLN di Kabupaten Tana Tidung.

Lalu, PJBG kedua adalah PJBG dengan PT PLN (Persero) dengan volume 8 MMSCFD, bagi kebutuhan kelistrikan di Kalimantan Utara dan sekitarnya, sehingga WK Simenggaris akan menjual gas dengan total volume 30 juta kaki kubik ke para pembelinya untuk kebutuhan domestik maupun ekspor. Kendati bukan PJBG pertamanya, PJBG kali ini memiliki sejumlah nilai strategis pertama dalam bisnis energi dan sumber daya mineral di Indonesia.

Baca Juga: Harga minyak anjlok, analis masih merekomendasikan saham Medco Energi (MEDC)

"PJBG ini juga menunjukkan bagaimana komitmen Pertamina sebagai BUMN dan Medco Energi sebagai perusahaan migas dalam negeri untuk meningkatkan produksi migas tak pernah surut," terang Arief.

SKK Migas pun mengapresiasi langkah Pertamina dan Medco yang dinilai telah berusaha keras mengembangkan dan memproduksi gas dari bumi meskipun pengembangan lapangannya sulit dan terletak di remote area.

Asal tahu saja, JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris merupakan badan kerjasama operasi antara PT Pertamina Hulu Energi Simenggaris dan PT Medco E&P Simenggaris untuk mengelola blok Simenggaris dalam jangka waktu selama 30 tahun yaitu hingga tahun 2028.

Wilayah Kerja Blok Simenggaris secara administratif mencakup dua wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Nunukan.

Pada awalnya luas wilayah kerja Blok Simenggaris adalah 2.734 km2 dan saat ini mempunyai luas 546,03 setelah dilakukan relingushment/penyisihan ketiga. JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris telah berproduksi sebesar 500 MSCFD yang penyerapannya dilakukan oleh PLN dan diperuntukkan bagi kelistrikan masyarakat sekitar daerah operasi di kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×