Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
Adapun, merujuk data SKK Migas, realisasi lifting migas mencapai 1.739 Barel Oil Equivalent Per Day (BOEPD). Jumlah tersebut terdiri dari lifting minyak sebesar 611,7 ribu BOPD atau setara 87% dari target yang ditetapkan sebesar 703 ribu BOPD serta gas sebesar 5.321 MMSCFD atau 92% dari target sebesar 5.800 MMSCFD.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan unplanned shutdown yang terjadi pada sejumlah lapangan migas membuat kinerja hulu belum optimal. Padahal sejumlah kegiatan seperti kerja ulang sumur, pengeboran dan well services sudah cukup masif dilakukan.
Selain itu, entry point untuk produksi migas di tahun ini pun diakui masih cukup rendah imbas pandemi covid-19 di tahun 2021 lalu.
"Ini adalah hal-hal yang kalau kita lihat, lawan kita yang paling utama adalah unplanned shutdown, kita akan coba bagaimana bisa menurunkan unplanned shutdown," ungkap Dwi dalam Konferensi Pers Virtual (Jumat (22/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News