kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina mendapat tawaran mengelola Blok Makassar Strait


Senin, 02 Juli 2018 / 19:27 WIB
Pertamina mendapat tawaran mengelola Blok Makassar Strait
ILUSTRASI. PERTAMINA ALIH KELOLA BLOK MAHAKAM


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chevron Pacific Indonesia baru saja mengajukan perpanjangan kontrak untuk Blok Makassar Strait kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada Jumat (29/6). Namun pemerintah malahan menawari PT Pertamina (Persero) untuk mengelola blok tersebut.

Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam mengatakan, Pertamina mendapatkan penawaran untuk mengelola Blok Makassar Strait dari pemerintah, dalam hal ini Wakil Menteri ESDM Arcandara Tahar. Namun Pertamina masih belum memberikan jawaban terkait penawaran tersebut.

Ini lantaran Pertamina masih perlu melakukan evaluasi terkait tawaran tersebut. Alam menyebut saat ini tim internal Pertamina tengah membahas terkait penawaran untuk mengelola Blok Makassar Strait.

"Pak Wamen menanyakan kemungkinan Pertamina mengelola Makassar Strait setelah kontrak berakhir. Ini yang sedang kami bahas di Internal Pertamina,"ungkap Alam kepada Kontan.co.id, Senin (2/7).

Menurut Alam, tim Pertamina akan menghitung keekonomian di Blok Makassar Strait sebelum mengambil keputusan terkait penawaran yang diberikan oleh pemerintah tersebut." Apakah nantinya Pertamina akan mengajukan proposal atau tidak tergantung dari hasil evaluasi keekonomian blok tersebut," ujar Alam.

Saat ini, Pertamina sebenarnya tercatat juga sebagai pemegang hak partisipasi atau participating interest (PI) di Blok Makassar Strait. Pertamina menggenggam 10% PI di blok tersebut melalui anak usahanya, yaitu Pertamina Hulu Energi (PHE).

Pemegang hak partisipasi terbesar sekaligus operator di Blok Makassar Strait adalah Chevron dengan PI sebesar 72%. Sisanya sebesar 18% dimiliki oleh Sinopec. Dalam kontrak bagi hasil atau production sharing contract (PSC) Makassar Strait, terdapat dua proyek migas yaitu proyek West Seno dan proyek Maha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×