Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
Pengamat Energi Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara dalam diskusi Jumat (2/4) menekankan pentingnya transparansi impor BBM di tengah turunnya konsumsi masyarakat akibat Covid-19 di tahun lalu.
Selain itu, manajemen Pertamina juga diminta untuk memperhatikan keandalan dan sumber daya manusia di dalam perusahaan.
"Transparansi impor saat ini seperti apa, jangan sampai ini (kebakaran tangki) menjadi ladang bagi mafia untuk impor BBM," tegas Marwan, Jumat (2/4).
Dalam diskusi yang digelar Ruang Energi Kamis (1/4), Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menekankan pentingnya upaya meyakinkan masyarakat bahwa tidak akan terjadi kelangkaan pasokan.
Baca Juga: Pertamina percepat proses investigasi kebakaran di area kilang Balongan
"Keamanan pasokan dan cadangan-cadangan jangan sampai jadi peluang buat (tambah) impor BBM," tegasnya dalam acara yang sama.
Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir juga mengungkapkan pentingnya proses investigasi memastikan sumber kebakaran. Masyarakat perlu mendapat jawaban meliputi potensi adanya maintenance error, operasional error, retakan atau pecahan pada tangki, faktot kelalaian atau karena disaster atau gempa bumi.
"Sebelumnya, kabar beredar di masyarakat sempat ada bau yang keluar sebelum kejadian (kebakaran) ini yang perlu ditelusuri," jelas Inas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News