kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina sebut digitalisasi nozzle SPBU sudah mencapai setengah dari target


Kamis, 30 Januari 2020 / 15:33 WIB
Pertamina sebut digitalisasi nozzle SPBU sudah mencapai setengah dari target
ILUSTRASI. Suasana pengisian bahan bakar di SPBU Pertamina. KONTAN/Baihaki


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) memastikan digitalisasi nozzle Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terus berjalan dan telah mencapai setengah dari target yang dicanangkan. Digitalisasi nozzle merupakan salah satu upaya pengawasan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh PT Pertamina.

Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas’ud Khamid bilang upaya digitalisasi masih terus dilakukan dengan target rampung pada Juni tahun ini. "Sudah terinstall antara 3.700 SPBU hingga 4.000 SPBU dari total 5.518 SPBU, jadi sudah separuh lebih," ungkap Mas'ud di Kantor Pertamina, Kamis (30/1).

Baca Juga: Alih kelola Rokan, Pertamina minta data EOR Chevron

Mas'ud melanjutkan, dari jumlah tersebut, sekitar 3.300 unit telah terintegrasi dengan aplikasi LinkAja. Lewat penerapan digitalisasi nozzle ini, Pertamina memastikan upaya pengawasan menjadi lebih terkendali. "Jadi kalau ada SPBU nakal itu melayani produk subsidi transaksinya di atas 200 liter saya tahu," jelas Mas'ud.

Kontan.co.id mencatat, Pada akhir tahun 2019 lalu, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengundang PT Pertamina dan PT Telkom demi mempercepat upaya digitalisasi nozzle SPBU.

Dalam rangka pengawasan penyediaan dan pendistribusian Jenis BBM Tertentu (JBT)/BBM bersubsidi jenis minyak solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) jenis premium agar tepat sasaran dan volume, BPH Migas telah meminta PT Pertamina (Persero) selaku Badan Usaha yang mendapat penugasan penyaluran BBM subsidi dan JBKP dari BPH Migas untuk menyiapkan teknologi informasi terpadu yang dapat merekam data konsumen dan volume penyaluran untuk setiap konsumen secara online untuk dapat diakses dan diterima oleh BPH Migas.

Penyiapan teknologi terpadu ini sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Kepala BPH Migas No. 38/P3JBT/BPH Migas/Kom/2017 tanggal 19 Desember 2017 tentang Penugasan Badan Usaha untuk melaksanakan penyediaan dan Pendistribusian JBT Tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 kepada PT Pertamina (Persero).

Baca Juga: Pertamina proyeksikan hemat Rp 63,4 triliun bila program B30 diterapkan tahun ini

Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa bilang program digitalisasi nozzle diinisiasi pada tanggal 31 Agustus 2018 lewat penandatanganan kerjasama Program Digitalisasi Nozzle antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

Program Digitalisasi Nozzle yang merupakan sinergi BUMN untuk meningkatkan pengawasan BBM bersubsidi (Minyak solar) dan BBM penugasan (premium) akan memasang digitalisasi pada 5.518 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Sudah kita undang Pertamina dan Telkom, mereka komitmen selesaikan di Juni 2020," kata Fanshurulah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×