kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina terus optimalkan penyaluran BBM dan elpiji ke Palu


Senin, 01 Oktober 2018 / 18:19 WIB
Pertamina terus optimalkan penyaluran BBM dan elpiji ke Palu
ILUSTRASI. WARGA PALU TERPAKSA MENGAMBIL BBM DI SPBU


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina terus memantau dan mengoptimalkan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji ke Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pasca bencana gempa dan tsunami pada Jumat lalu (28/9). Pertamina mengaktifkan Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) dan membentuk tim Satgas Penanggulangan Bencana Palu untuk memantau kondisi lapangan, dan penanganan bencana.

VP Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menyatakan, penanganan dilakukan dengan mengerahkan seluruh potensi dari Pertamina Group, baik dari unit operasi dan anak perusahaan di seluruh Indonesia.

“Setiap hari kami memantau dan update kondisi penyaluran BBM, LPG serta bantuan logistik dan obat-obatan. Kami juga mengerahkan relawan pekerja dan juga relawan pendukung operasional baik itu untuk operasi SPBU ataupun medis,” jelasnya dalam siaran pers pada Senin (1/10).

Bencana gempa dan tsunami sempat berdampak pada operasional Terminal BBM Donggala, yang selama ini menyuplai BBM ke enam kabupaten yakni Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong, Mamuju Utara dan Mamuju Tengah. Adapun rata-rata harian normal konsumsi BBM sekitar 500.000 liter untuk jenis gasoline, dan 180.000 liter gasoil.

Saat ini, penyaluran BBM sudah bisa dilakukan dari Terminal BBM Donggala, Sulawesi Tengah yang mulai melakukan operasi sementara sejak Minggu (30/9), dan telah menyalurkan BBM ke SPBU di Kota Palu. Sementara sebelumnya penyaluran dilakukan dengan skenario alih suplai dari Terminal BBM terdekat atau penyangga seperti dari Parepare, Poso, Tolitoli dan Moutong.

“Pemulihan distribusi BBM dengan alih suplai dan pengerahan pesawat Air Tractor sudah hampir memenuhi kebutuhan harian gasoil, dan sekitar 40% dari kebutuhan harian gasoline,” jelas Adiatma.

Kendala dalam pemerataan pendistribusian karena tidak semua SPBU yang ada di Palu layak operasi pasca terjadinya gempa dan tsunami. Selain tidak layak, SPBU tersebut tidak didukung operator, karena sebagian besar dari mereka merupakan korban, sehingga fokus dalam penanganan keluarga.

Dus, Pertamina telah mengerahkan bantuan operator, awak mobil tangki serta mobil tangki bantuan dari berbagai wilayah operasi penyangga di Sulawesi dan dari Balikpapan. Hingga saat ini sudah lebih dari 50 operator, dan puluhan mobil tangki berikut awak mobil tangki yang siap mendistribusikan BBM ke Palu. Pertamina juga bersinergi dengan Polri dan TNI dalam operasional pengiriman BBM, elpiji, dan bantuan kemanusiaan.

Adiatma menambahkan, dari 17 SPBU di Kota Palu, sampai hari ini baru lima yang bisa beroperasi, yakni SPBU di Jalan Maluku, Jalan RE Martadinata, Jl. Soekarno Hatta, Jalan Tawaeli dan SPBU Sidondo. Dua diantaranya yakni SPBU di Jalan Maluku dan RE Martadinata melayani hingga malam hari.

“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mendistribusikan BBM di Palu dan Donggala, dan berharap agar masyarakat tidak panik, tetap tentang, membeli BBM secukupnya karena BBM ini adalah bahan yang mudah terbakar dan berbahaya apabila ditimbun atau disimpan tanpa sarana yang sesuai standar keselamatan,” kata Adiatma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×