Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina mengungkapkan, tren produksi minyak dan gas bumi (migas) mengalami pertumbuhan 7% dalam 10 tahun terakhir.
"Produksi Pertamina baik domestik maupun internasional trennya cukup baik sekitar 7% sampai realisasi 2023 produksi migas di 1,044 juta Barel Oil Equivalent Per Day (BOEPD)," jelas Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina Chalid Said Salim dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII, Selasa (28/5).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, raihan positif ini diperoleh di tengah tren penurunan produksi migas nasional.
"Walaupun secara nasional tren turun 2%, produksi migas namun dari data yang ada dalam lima sampai enam tahun terakhir produksi migas Pertamina naik sekitar 6-7%," kata Nicke dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Pertamina Gelontorkan US$ 30 Miliar di Sektor Hulu Migas dalam Sepuluh Tahun Terakhir
Chalid melanjutkan, kontribusi produksi migas Pertamina terhadap produksi nasional pada 2023 mencapai 69% (415 BOPD) untuk produksi minyak dan 34% (2.388 MMSCFD) untuk produksi gas.
Pada tahun 2024, Pertamina menargetkan lifting migas sebesar 742 BOEPD, kemudian meningkat sebesar 18 ribu BOEPD pada 2025 menjadi 760 ribu BOEPD.
Jika dirinci, lifting minyak pada 2024 ditargetkan sebesar 420 BOPD dan meningkat menjadi 427 BOPD pada 2025 mendatang. Sementara untuk lifting gas ditargetkan sebesar 1.863 MMSCFD pada 2024 dan meningkat menjadi 1.935 MMSCFD pada 2025.
Asal tahu saja, pada tahun ini target lifting minyak nasional yang ditetapkan dalam APBN sebanyak 635 BOPD, sementara target lifting minyak dalam Work Program and Budget (WP&B) yang disetujui oleh para kontraktor yaitu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sebesar 596 BOPD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News