kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina tuntaskan pengeboran fase 4 di Algeria


Sabtu, 29 Agustus 2020 / 13:30 WIB
Pertamina tuntaskan pengeboran fase 4 di Algeria


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina telah menyelesaikan pemboran proyek MLN Phase-4 yang merupakan proyek pengembangan PT Pertamina (Persero) pertama di luar negeri yang berada di lapangan Menzel Ledjmet Nord (MLN) Blok 405A Algeria yang dikerjakan oleh Pertamina Algeria EP selaku anak perusahaan dari Pertamina Internasional EP (PIEP).

Proyek Phase-4 ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi lapangan MLN Algeria. Saat ini proyek tersebut telah menyelesaikan workover sebanyak 15 sumur dan pemboran sebanyak 12 sumur dari pemboran sumur terakhir, yaitu MLC-9P yang telah selesai pada 17 Maret 2020 serta direncanakan akan mencapai puncak produksi di 2021.

Dengan selesainya sumur ke-12 (MLC-9P), seluruh lingkup pemboran pengembangan dan workover MLN Phase-4 telah selesai dilaksanakan dan ditandai dengan Ceremonial Drilling Accomplishment oleh jajaran menejemen PIEP.

Baca Juga: Pertamina resmikan depot pengisian bahan bakar pesawat udara di Tapanuli Tengah

Pada kesempatan tersebut disampaikan bahwa kegiatan ini merupakan milestone yang besar untuk Pertamina yang mana ini merupakan drilling operasi pertama yang dilakukan Pertamina di overseas sebagai field operator. Tim drilling dari Staf Kantor Pusat PIEP Jakarta yang langsung mengoperasikan kegiatan drilling dan workover ini berhasil melakukan efisiensi dan sinergi di dalam Pertamina Group.

Keberhasilan prestasi ini didukung dengan efisiensi biaya dan waktu pemboran dari target Authorized Financial Expenditure (AFE) sebesar US$ 14 juta per sumur selama 55 hari per sumur. PIEP selaku pemegang wewenang pengelolaan lapangan pun mampu melakukan efisiensi US$ 8,5 juta-US$ 10 juta per sumur selama 35 - 45 hari per sumur. Alhasil, total penghematan untuk efisiensi workover dan drilling diperkirakan sebesar US$ 100 juta.

Selain itu, PIEP juga telah berhasil melakukan sinergi dengan pemakaian SF-05 sebagai bahan dasar fluida pemboran untuk sumur ke-10 (MLNW-12) dan sumur ke-12 (MLC-9). Kedua sumur ini menggunakan SF-05 dan berhasil memberikan performa drilling yang lebih baik dan tentunya memberikan dampak lingkungan yang positif.

Direktur Utama Pertamina Internasional Explorasi Produksi John Anis mengatakan, hasil ini menunjukkan bahwa Pertamina sangat peduli dan berkomitmen terhadap lingkungan disekitar Wilayah Kerja (WK). 

"Jika dibandingkan dengan kegiatan industri migas di Algeria lainnya, pada umumnya sampai saat ini masih menggunakan diesel sebagai bahan dasar fluida pemboran yang tentunya secara lingkungan kurang bersahabat," imbuhnya dalam siaran pers yang diterima Kontan, Sabtu (29/8).

Baca Juga: Pertamina EP gencar cari migas, survei seismik tiga dimensi Marine Nodal selesai

Dengan keberhasilan pemboran, pelaksanaan efisiensi biaya dan waktu, serta pekerjaan operasi yang ramah lingkungan, ini membuktikan bahwa PIEP memiliki kapabilitas dan kemampuan yang aandal untuk bisa beroperasi di luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×