Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Deputy Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada kuartal II-2016 mampu tumbuh sampai dengan 5,18% karena ditopang sektor pertanian.
Ia bilang, selama ini tidak diduga kalau sektor pertanian berperan menopang pertumbuhan perekonomian naisonal. Sebab sebelumnya, banyak yang berharap pertumbuhan ekonomi 5% dikuartal I, tapi akhirnya cuma 4,92% dan dikoreksi 4,91%. Yang meleset waktu itu adalah Pertanian.
Suhariyanto menjelaskan, sektor pertanian berperan mendorong pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi pada kuartal II tercatat mencapai 14,32%, termasuk kehutanan dan perikanan. Dalam periode tersebut, industri bergerak positif, baik dari sisi migas dan non migas. Secara total, industri menyumbang 21% terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Ketika pertanian tumbuh pesat, industri tumbuh pesat, barang yang diperdagangkan juga menjadi banyak plus impor barang konsumsi tinggi, lumayan naik," ujar Suhariyanto akhir pekan lalu.
Hal senada juga dikatakan, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK). Ia bilang, pencapaian pertumbuhan ini dipengaruhi oleh bergesernya waktu panen, sehingga hasil pertumbuhannya dilihat pada kuartal II 2016. “Karena mundurnya waktu panen dari Maret ke Mei. Berarti tiga bulan, kan menambah. Pertumbuhan itu diukur dari produktivitas di samping konsumsi. Berarti produktivitas di bidang pertanian naik karena perubahan itu”,ujarnya.
Di tempat lain, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution nampak gembira. Ternyata, catatan BPS itu lebih tinggi dari perkiraannya. "Malah lebih tinggi dari apa yang saya perkirakan. Saya selalu bilang, pertumbuhan ekonomi 5,1%. Tapi ini bisa 5,18%”, ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News