kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan bisnis e-commerce untungkan pelanggan


Jumat, 13 Februari 2015 / 18:55 WIB
Pertumbuhan bisnis e-commerce untungkan pelanggan
ILUSTRASI. Twibbon Hari Jadi Polwan 2023


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Makin banyaknya perusahaan yang masuk ke bisnis e-commerce dipercaya akan membuat masyarakat pengguna diuntungkan. Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Tokopedia William Tanuwijaya menambahkan, bermunculnya e-commerce akan membuat masyarakat semakin paham tentang beberapa model e-commerce lain.

Dengan begitu maka masyarakay akan tahu bedanya antara iklan baris, seperti OLX, marketplace seperti Tokopedia, dan retail seperti Lazada. "E-commerce akan mulai menjadi bagian hidup," kata William.

William bilang, selain adanya tren offline menjadi online ada juga tren online ke offline. Sebab ada beberapa situs e-commerce yang membangun infrastruktur toko konvensional. Langkah ini terutama untuk model bisnis ritel . "Tapi, untuk model iklan baris maupun marketplace, fokus nya akan lebih membangun ekosistem yang memberikan nilai tambah," ujarnya.

Yang menarik lagi, tahun ini, investor lokal akan semakin banyak yang percaya akan bisnis model e-commerce. Hal ini terlihat dari langkah beberapa taipan yang serius menggarap bisnis e-commerce

William berharap, investor lokal juga akan menggandeng kerjasama dengan investor global, khususnya yang mampu membawa transfer pengetahuan sehingga para entrepreneur startup lokal tidak hanya memiliki akses kepada pemodal, namun juga akses terhadap pengetahuan untuk meningkatkan daya saing.

Ahmad Zaky, CEO Bukalapak.com, saat ini memang banyak taipan lokal yang tertarik dengan industri start up. Hal ini dicontohkannya dengan masuknya investasi dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) kepada bukalapak.com. "Tidak ada perbedaan antara pendanaan lokal dengan pendanaan asing," katanya.

Pasar e-commerce di Indonesia tumbuh lantaran penetrasi internet dan smartphone yang terus tumbuh. Berdasar riset KONTAN, penetrasi internet di Indonesia mencapai 30% dengan penetrasi smartphone yang juga 30%. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut pada 2013 nilai transaksi online mencapai Rp 130 triliun.

Sedangkan Insidereta via Veritrans memproyeksi belanja e-commerce di Indonesia, pada 2013 sebesar US$ 1,79 miliar, 2014  sebesar US$ 2,6 miliar, 2015 sebesar US$ 3,56 miliar dan 2016 senilai US$ 4,89 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×