Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Produksi susu nasional tahun ini diperkirakan akan stuck alias jalan ditempat. Sulit mengenjot produksi susu karena berkurangnya jumlah sapi perah.
Dedi Setiadi, Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia mengatakan, tahun ini produksi kebutuhan susu nasional diperkirakan jalan ditempat. Ia memprediksi setahun, produksi susu nasional berkisar antara 1,4 juta ton - 1,7 juta ton. Kondisi ini sama dengan produksi susu nasional ditahun 2013.
Dedi menjelaskan, berkurangnya sapi perah lokal telah membuat produksi susu nasional juga berkurang. Apalagi, sejak 2 tahun terakhir marak terjadi pemotongan sapi perah menjadi daging sapi. Karena harga daging sapi yang dianggap tinggi. "Peternak sapi serba salah karena harga susu tidak naik tinggi. Sementara harga jual daging sapi tinggi. Sehingga mereka ada yang memilih untuk memotong sapi miliknya," katanya, Senin (2/6).
Dedi menyebut selama 3 tahun terakhir jumlah sapi perah lokal terus turun. Pada tahun 2012 jumlah sapi perah lokal sempat mencapai 425.000 ekor menyusut menjadi 400.000 ekor ditahun 2013. Terakhir pada Mei 2014 mencapai 375.000 ekor.
Disisi lain, harga pakan ternak merangkak naik hingga 40% sejak awal tahun dibandingkan akhir tahun 2013. Sementara harga susu naik hanya 10%. Idealnya, harga susu lokal mencapai Rp 6.000 per liter hingga Rp 6.500 per liter
Harga pakan sapi berkisar antara Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per kg. Sementara kebutuhan peternak sapi untuk pakan sapi untuk konsentrat berkisar antara 7-12 kg untuk satu ekor sapi setiap hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News