kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perum Bulog masih punya utang sebesar Rp 18,1 triliun hingga Mei 2020 lalu


Senin, 15 Juni 2020 / 14:40 WIB
Perum Bulog masih punya utang sebesar Rp 18,1 triliun hingga Mei 2020 lalu
ILUSTRASI. kantor bulog jakarta Pho KONTAN/Achmad Fauzie/29/01/2015


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

Akhir tahun lalu, Direktur Utama Bulog Budi Waseso sudah mengusulkan pada pemerintah untuk memberikan modal kerja awal kepada Bulog sehingga Bulog bisa menyerap beras tanpa melakukan pinjaman. Triyana mengaku usulan tersebut masih tetap diupayakan oleh Bulog.

"Namanya juga stok CBP, harusnya memakai dana pemerintah. Sehingga Bulog tidak perlu mencari pinajaman, Kalau stok CBP 1 juta sampai 1,5 juta ton itu memakai dana pemerintah maka Bulog tidak akan punya utang. Utang yang existing akan dilunasi dengan penjualan persediaan yang sekarang ada," terang Triyana.

Baca Juga: Pengalokasian PMN kepada BUMN dinilai perlu mempertimbangkan berbagai kriteria

Lebih lanjut, Triyana pun mengatakan Bulog sudah berhasil menjalankan tiga fungsi utama Bulog yakni melakukan ketersediaan pangan, melakukan keterjangkuan harga pangan hingga menstabilkan harga beras.

Hal tersebut terlihat dari 2 tahun terakhir tidak ada daerah yang kekurangan pangan, tidak ada lonjakan harga beras dan tidak ada gejolak harga baik saat lebaran, tahun baru bahkan saat terjadi pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×