Reporter: Mila Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Perum Perumnas bersama PT KAI kembali meresmikan rumah susun dengan konsep Transit Oriented Development di Stasiun Pondok Cina (TOD Depok). Rumah susun ini merupakan bagian dari Program Satu Juta Rumah, dan mengurangi angka backlog perumahan. Sebelumnya, peresmian TOD Perum Perumnas - KAI yang pertama berada di Stasiun Tanjung Barat.
Direktur Utama Perum Perumnas, Bambang Triwibowo mengatakan, pihaknya menyegerakan realisasi TOD Depok ini berkat animo yang luar biasa dari TOD Tanjung Barat. Setelah meresmikan TOD Depok, menurut Bambang TOD selanjutnya berlokasi di Stasiun Rawa Buntu.
Dia masih enggan untuk menjawab kapan peresmiannya akan dilakukan, yang jelas menurutnya TOD kali ini masih bekerjasama dengan PT KAI.
"Setelah ini insyallah Rawabuntu, tapi nantilah itu kitakan baru peresmian yang Depok dan kita masih bekerjasama dengan PT KAI. Bentuk kerjasamanya seperti tanah, nanti bangunannya berapa, sharenya berapa," ungkapnya.
Dalam pembangunan TOD Depok ini, akan ada empat tower dan menampung 3.693 unit hunian dengan lahan seluas 27.706 meter persegi dan nilai investasi Rp 1,45 triliun. Proyek TOD ini memiliki hunian dengan tipe studio hingga tipe hunian dengan tiga kamar tidur. Khusus rusunami, tipe hunian paling minimal adalah tipe 32 meter persegi.
Menteri BUMN, Rini Soemarni menekan kan bahwa konsumsi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) minimal mencapai 30% dari aturan sebelumnya yaitu 25%.
"Dasarnya itu MBR kan biasanya 25% tapi kali ini kita kali ini menekan kan MBR nya minimal 30%," katanya.
Ia mengatakan bahwa, harga satu meter untuk MBR dipatok Rp 7 juta dan besarannya harus antara 30 meter hingga 32 meter, harga tersebut lebih rendah dari harga TOD di Tanjung Barat dan besarannya hanya 22 meter.
Rini menekankan bahwa agar unit-unit untuk MBR tetap bisa berada ditangan yang tepat, sehingga jika mereka menjual unit tersebut, mereka tetap harus menjual ke perusahaan yang dibentuk. Karena perusahaan yang dibentuk akan membeli dengan harga pasar tapi juga harus menjual kembali kepada MBR.
Target rampung TOD Depok diharapkan akhir 2018 sudah mencapai dua tower rampung, satu tower kemudian akan dibangun pada 6 bulan berikutnya. Selain itu TOD Depok memiliki beberapa fasilitas seperti toko-toko, taman untuk anak-anak, Paud, serta tempat ibadah. Rencananya TOD yang akan dibangun mencapai 50 TOD, namun Rini mengatakan bahwa untuk tahun 2017 akan dibangun 13 TOD.
"Tahun ini rencananya akan membangun 13 TOD, masih ada 37 lagi yang kita mau coba di kuartal I tahun depan. Kita bisa cepat karena kita sudah memiliki lahannya, jadi prosesnya tinggal izin saja," kata Rini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News