kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,60   4,88   0.55%
  • EMAS1.365.000 -0,22%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perumnas Gelar Program Kredit Rumah Bagi TKI di Hongkong


Jumat, 12 Maret 2010 / 15:01 WIB
Perumnas Gelar Program Kredit Rumah Bagi TKI di Hongkong


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Test Test

JAKARTA. Selain memperbanyak pembelian tanah, tahun ini Perumahan Nasional (Perumnas) juga berencana membangun landed house di beberapa wilayah di Indonesia. Rencananya, landed house tersebut diperuntukkan bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Hongkong. Beberapa wilayah di Indonesia yang akan dibangun rumahnya adalah Blitar, Ponorogo, Kediri, dan Madiun.

Sejatinya, jumlah landed house yang dibangun Perumnas bagi TKI tersebut mencapai 10.000 rumah. Namun, program perumahan tersebut akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahun ini, Perumnas hanya menargetkan pembangunan sebanyak 2.000 hingga 3.000 rumah. "Untuk sementara ini kita hanya TKI Hongkong, tapi nanti bisa juga untuk TKI Taiwan dan TKI Korea. Kita targetkan pada 2012 akan selesai 10.000 rumah," ujar Presiden Direktur Perumnas, Himawan Arief Sugoto, Jumat (12/3).

Saat ini, dia mengungkapkan, pemnbangunan perumahan tersebut masih dalam proses perijinan. Nah, untuk memperlancar programnya, Perumnas menggandeng perbankan nasional yaitu BNI di Hongkong. BNI dinilai mampu menyelesaikan permasalahan teknis dalam kredit perumahan bagi TKI tersebut. Sebab, BNI memiliki kantor cabang di Hongkong sehingga memudahkan TKI Hongkong membayar rumah tersebut.

Himawan bilang, proyek ini merupakan peluang yang cukup besar untuk Perumnas. Karena bisa menambah pendapatan negara. Apalagi jumlah TKI di Hongkong mencapai 150.000 TKI. Dari jumlah TKI tersebut, Perumnas membidik setidaknya 15% dari mereka akan mengambil proyek ini. "Harga rumah yang kita tawarkan sekitar Rp 50 juta hingga Rp 70 juta. Dengan gaji yang mereka miliki, TKI mampu membeli rumah," imbuh Himawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×