kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perumnas menargetkan penjualan Rp 3,2 triliun


Sabtu, 18 Februari 2017 / 08:44 WIB
Perumnas menargetkan penjualan Rp 3,2 triliun


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) menargetkan penjualan sekitar Rp 3,2 triliun tahun ini. Target tersebut naik dua kali lipat lebih ketimbang realisasi pendapatan tahun lalu yakni Rp 1,3 triliun.

Meski terbilang agresif, bisa dibilang Perumnas tak perlu banting tulang memenuhi target itu. Pasalnya, 60% target penjualan mereka berasal dari penjualan proyek untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang merupakan mandat dari pemerintah.

Proyek tersebut mendapatkan dana subsidi dari pemerintah. Barulah 40% sisa target penjualan akan mereka kejar dari proyek non subsidi pemerintah.

Proyek properti untuk kalangan bawah ini berupa rumah tapak maupun rumah susun sederhana milik (rusunami). Proyek tersebut adalah bagian dari Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah.

Tahun ini, Perumnas menargetkan pembangunan 31.000 unit hunian untuk MBR. Target tersebut hampir empat kali lipat lebih besar dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yakni sebanyak 18.000 unit hunian.

Harga rumah untuk MBR mengacu pada program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). "Kami menyiapkan dana sekitar Rp 3 triliun untuk pembangunan MBR tahun ini," ujar Hakiki Sudrajat, Direktur keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Perum Perumnas kepada KONTAN, Jakarta, Kamis (16/2).

Sementara untuk proyek non subsidi pemerintah, Perumnas merencanakan pembangunan rumah susun di Kalibata, Jakarta Selatan. Proyek tersebut akan berisi sekitar 6.000 unit. Lokasi pembangunan rumah susun lain di Klender Jakarta Timur, Cengkareng Jakarta Barat serta Sukaramai, Medan.

Perumnas juga akan mengembangkan kawasan terintegrasi dengan konsep transit oriented development (TOD). Pengembangan proyek TOD melibatkan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Pada tahap pertama atau semester I-2017, perusahaan pelat merah tersebut akan mengembangkan proyek hunian TOD di tiga lokasi, yakni Stasiun Bogor, Stasiun Tanjung Barat, dan Stasiun Pondok Cina.

Tak cuma hunian tinggal, Perumnas bermaksud melengkapi proyek TOD dengan area komersial dan area sosialisasi untuk penghuni. Termasuk, fasilitas umum terintegrasi dalam satu kawasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×