kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perusahaan AS akan bangun pabrik elektronik di RI


Senin, 17 Maret 2014 / 14:54 WIB
Perusahaan AS akan bangun pabrik elektronik di RI
ILUSTRASI. Mau Mengajukan Cicilan Rumah Lewat Mandiri? Simak Suku Bunga KPR Mandiri Oktober 2022


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Indonesia akan kedatangan satu lagi investor asing untuk membuka pabrik. Jabil, sebuah perusahaan produsen komponen elektronik asal Amerika Serikat, akan menginvestasikan sekitar US$ 60 juta untuk investasi awal dan pembukaan pabrik di Indonesia.

Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun menjelaskan Jabil berencana akan investasi di Indonesia, "Kami baru bertemu dengan Jabil, mereka perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang mendesain sampai manufakturnya komponen elektronik. Mereka datang ke sini untuk menjajaki investasi di Indonesia," ujar Alex pada Senin (17/3).

Saat ini Jabil telah beroperasi di 33 negara di dunia, belum termasuk Indonesia.

Alex mengatakan untuk investasi tahap awal Jabil akan menginvestasikan uang sebesar US$ 60 juta atau sekitar Rp 690 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membuat pabrik di Indonesia.

Namun Alex mengatakan pihaknya belum tahu kapan dan di mana lokasi pembangunan pabrik tersebut. Yang pasti, pabrik tersebut akan digunakan untuk memproduksi komponen elektronik, baik logam maupun plastik.

Alex menjelaskan, Jabil kini juga tengah mencari perusahaan lokal untuk diajak kerja sama. "Dia belum sebut, masih rahasia. Sudah ada dua perusahaan lokal calon partner mereka, perusahaan lokal kita yang mendunia," ujar Alex.

Sayangnya, pihak Jabil menolak dimintai keterangan soal ini. "Hari ini kami tidak ada agenda untuk bicara dengan jurnalis, maaf," ujar David Gossack, Konselor Perdagangan Kedutaan Besar Amerika Serikat, yang turut mengawal Jabil.

Mengutip situs Jabil, mereka memiliki lebih dari 60 pabrik di 33 negara. Pihaknya juga mempekerjakan total 175.000 karyawan di seluruh dunia. Pada tahun 2013, pihaknya berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 18,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×