Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: Meski Kinerja Turun, Saham BUMI Masih Direkomendasikan Beli
“Syukur kalo tren kenaikan harga bisa bertahan lebih lama. Kami pikir pergerakan harga itu belum mengubah valuasi bisnis karena masih perlu waktu untuk melihat apakah tren kenaikan ini stabil di bulan-bulan yang akan datang,” jelasnya pada Kontan.co.id, Kamis (8/8).
Meski keadaan harga batubara masih fluktuatif pihaknya optimistis mampu mencapai target produksi batubara pada 2019. Pada tahun ini GEMS membidik produksi batubara sebesar 28 juta ton batubara.
Ia mengaku produksi hingga Juni tahun ini masih sejalan dengan target. “Rata-rata harganya berbeda karena GEMS group punya beberapa tambang di anak perusahaan,” ungkapnya.
Baca Juga: Wow, Juli 2019 Impor Batubara China Naik Hampir 20%
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk (UNTR, anggota indeks Kompas100 ini) Sara K. Loebis menilai naik dan turun harga batubara masih berada dalam asumsi perusahaan sehingga tidak menyebabkan perubahan dalam rencana kerja dan target produksi. “Target produksi masih sesuai rencana, tidak ada yang berubah,” ucapnya.
Pada 2019 mereka menargetkan produksi batubara 9 juta ton, hingga Juni 2019 sudah terealisasi 4,92 juta ton. Sara optimistis mampu mengejar target produksi pada semester 2 2019. Sayangnya ia belum dapat menyampaikan rata-rata harga batubara UNTR.
Direktur PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Jenny Quantero berharap, kenaikan harga batubara acuan bulan ini bakal memanaskan industri batubara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News