Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
Dalam berita sebelumnya, PGAS menjalankan proyek terminal LNG tersebut hingga rampung secara keseluruhan di tahun 2023 mendatang. Walau begitu, fase pertama terminal LNG di Surabaya tersebut seharusnya sudah selesai sesuai target di akhir tahun kemarin.
Bukan cuma truk, PGAS juga memiliki rencana mengimplementasikan penggunaan LNG pada kapal laut. Peluang tersebut cukup terbuka berhubung per 1 Januari lalu International Maritime Organization (IMO) mewajibkan industri pelayaran untuk menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur sebesar 0,5%.
Baca Juga: PGN (PGAS) siap gasifikasi 52 pembangkit listrik milik PLN
Saat ini, PGAS yang bersinergi dengan Pertamina Gas (Pertagas) memiliki terminal pengisian LNG Arun di Lhoksumawe, Aceh. Posisi terminal ini cukup strategis karena berhadapan langsung dengan Selat Malaka yang menjadi jalur pelayaran internasional.
“Target kami adalah mengisi LNG untuk kapal-kapal yang melintasi Selat Malaka,” kata Syahrial.
Catatan Kontan, Pertagas lewat dua anak usahanya yaitu PT Pertamina Gas Niaga dan PT Perta Arun Gas sebenarnya sudah memanfaatkan Terminal Arun. Namun, LNG tersebut lebih dioptimalkan sebagai bagian dari proses pendinginan tangki kapal atau cool down.
Proses cooldown sendiri pernah dilakukan kepada kapal berbendera Denmark, Magellan Spirit di tahun lalu dengan total sekitar 120.000 MMBtu.
Baca Juga: Menperin optimistis pertumbuhan industri manufaktur bisa 5,3% jika harga gas turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News