kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Pupuk Kaltim Berhasil Wujudkan Desa Mandiri dan Inovatif di Babadan


Minggu, 19 Oktober 2025 / 13:08 WIB
Pupuk Kaltim Berhasil Wujudkan Desa Mandiri dan Inovatif di Babadan
ILUSTRASI. Masyarakat melalui kelompok tani mengolah limbah pertanian dan peternakan membuat pupuk kompos di Dusun Babadan, Desa Kepuhrejo, Kec. Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu (2/7). PT Pupuk Kaltim melalui program PKT BISA membimbing masyarakat Dusun Babadan dalam mengolah limbah peternakan menjadi kompos menggunakan bioaktivator Biodex./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/07/2025.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus memperkuat ekonomi masyarakat pedesaan melalui program Pertanian Kompos Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera (PKT BISA). Program yang berjalan sejak 2022 di Dusun Babadan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, ini fokus mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan berbasis ekonomi sirkular.

Direktur Manajemen Risiko Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono, mengatakan PKT BISA dirancang untuk mengintegrasikan berbagai sektor—pertanian, peternakan, perikanan, pengolahan kompos, UMKM, hingga koperasi—dalam satu sistem yang saling mendukung dengan prinsip zero waste.

“Sistem ini memungkinkan setiap hasil produksi maupun limbah dari satu kegiatan dimanfaatkan sebagai bahan baku kegiatan lain, sehingga menciptakan siklus ekonomi yang efisien dan ramah lingkungan,” ujar Teguh, Selasa (14/10).

Baca Juga: Taraf Hidup Warga Babadan Naik berkat Praktik Bertani Organik

Melalui konsep tersebut, limbah pertanian diolah menjadi kompos untuk memperbaiki kesuburan tanah, sementara kotoran ternak dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Di sisi lain, sektor perikanan dan UMKM juga diintegrasikan dalam rantai nilai yang menambah efisiensi serta nilai ekonomi masyarakat.

Hingga kini, PKT BISA telah melibatkan 175 anggota dan terbukti meningkatkan kesejahteraan warga Dusun Babadan. Produktivitas lahan pertanian meningkat berkat penggunaan kompos olahan, yang menekan biaya produksi sekaligus menjaga kualitas tanah. Di sektor peternakan dan perikanan, masyarakat mampu memproduksi pakan mandiri dari limbah pertanian dan kompos organik, sehingga menciptakan rantai usaha yang lebih efisien.

Koperasi dan UMKM yang menjadi bagian dari program juga berperan penting memperkuat ekonomi lokal. Produk olahan seperti kompos, hasil pertanian organik, dan produk turunan peternakan kini dipasarkan hingga luar Magetan. 

Melalui sistem usaha kolektif dan manajemen koperasi, masyarakat berhasil membangun rantai ekonomi baru yang menumbuhkan kemandirian finansial. “Pupuk Kaltim hanya bertindak sebagai katalis, memberikan pendampingan dan dukungan teknis agar masyarakat dapat mengoptimalkan potensi daerahnya secara mandiri,” tambah Teguh.

Baca Juga: Kisah Perjuangan Ade Maman Mendorong Pertanian Berkelanjutan di Desa Babadan

Menurut Teguh, program ini sejalan dengan strategi Creating Shared Value (CSV) perusahaan, yang menekankan penciptaan nilai bersama sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Ke depan, Pupuk Kaltim berkomitmen memperluas penerapan model ekonomi sirkular PKT BISA di berbagai daerah sebagai bagian dari investasi sosial berkelanjutan.
 
Atas keberhasilan mendorong pembangunan desa melalui pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan, Pupuk Kaltim raih penghargaan kategori Gold CSR dan Pembangunan Desa Berkelanjutan (CSR PDB) Award 2025, yang digelar Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) bersama Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT).

Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto mengapresiasi komitmen Pupuk Kaltim dalam pemberdayaan desa, usai meraih penghargaan CSR PDB Award 2025.

Baca Juga: Kelompok Tani Babadan Siap Pasarkan Pupuk Organik Produk Sendiri ke Pasar Nasional

Ia menilai peran korporasi sangat penting dalam mempercepat pembangunan desa. “Masih ada lebih dari 10.000 desa tertinggal yang belum menikmati listrik, air bersih, dan fasilitas pendidikan layak. Karena itu, kami mendorong BUMN dan swasta terus berkolaborasi membangun dari desa,” ujar Yandri.

Menurut Yandri, langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, yakni pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan melalui pembangunan dari bawah.
“Semoga penghargaan ini menjadi pemantik semangat untuk bersama-sama mengubah air mata kemiskinan menjadi kebahagiaan,” pungkas Yandri. 

Selanjutnya: Kepala BGN Kembalikan Anggaran MBG Rp 70 Triliun, Prabowo: Pertama Dalam Sejarah RI

Menarik Dibaca: Ada Minuman Jelly Rasa Baru, Begini Cara Bijak Menikmatnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×