kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perusahaan Gas Negara (PGAS) Mulai Bangun Infrastruktur Gas Bumi KIT Batang


Jumat, 18 November 2022 / 16:13 WIB
Perusahaan Gas Negara (PGAS) Mulai Bangun Infrastruktur Gas Bumi KIT Batang
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar (tengah) melihat upacara pengelasan pertama Pipa Distribusi Gas Bumi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (16/11/2022).


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mulai membangun infrastruktur gas bumi menuju Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

Pembangunan ini merupakan eksekusi kongkret PGN dalam menyediakan energi bersih bagi kawasan industri dan mendukung utilisasi Pipa Transmisi Cirebon – Semarang yang dibangun oleh pemerintah.

Jaringan pipa distribusi ke KIT Batang yang akan dibangun berdiameter 8 inch sepanjang 7,3 kilo meter (km). Dengan tekanan 17 Barg, kapasitas alir dari pipa ini sebesar 25 MMSCFD. 

KIT Batang berpotensi menyerap gas bumi maksimal 24,8 MMSCFD yang terdiri dari 14 tenant.

Baca Juga: Sejumlah Emiten Membukukan Rekor Laba, Begini Rekomendasi Sahamnya

Saat jaringan pipa gas bumi berserta infrastruktur pendukung nantinya siap on stream pada 2023, gas bumi untuk KIT Batang akan bersumber dari PEPC Jambaran Tiung Biru (JTB).

PGN telah melaksanakan seremoni first welding atau pengelasan pertama infrastruktur distribusi gas bumi KIT Batang pada Rabu, 16 November 2022.

Asisten Deputi Energi Minyak & Gas Kementerian BUMN Abdi Mustakim mengatakan seluruh negara sedang resesi dan terkena dampak pandemi, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi. Menurutnya, salah satu sumbernya yakni investasi.

"KIT merupakan PSN yang mengutamakan gas bumi sebagai energi yang memasok kawasan industri yang masuk dalam PSN. Pipa Gresik - Semarang siap untuk mengalirkan gas bumi dari JTB ke KITB termasuk pipa Cisem yang sedang pararel disiapkan oleh KESDM. First Welding menjadi tonggak pembangunan infrastruktur gas ke kawasan," jelas Mustakim.

Baca Juga: Simak Saham-Saham Pilihan Ajaib Sekuritas untuk Perdagangan Rabu (16/11)

Mustakim melanjutkan, KITB diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala Dinas ESDM Pemprov Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko mengungkapkan KITB akan mendapatkan jatah gas bumi  dari JTB.

"Kebutuhan energi ramah lingkungan merupakan permintaan investor dan Jateng diharapkan dapat menjadi Hub Gas  untuk menopang tumbuhnya pertumbuhan ekonomi berbasis industri," imbuh Sujarwanto.

Sementara itu, Kementerian ESDM tercatat mengalokasikan Rp 1 triliun untuk proyek ini.

"Menteri ESDM memberikan arahan untuk segera merencanakan integrasi infrastruktur dan pasokan untuk kehandalan dan ketersediaan energi dapat dirasakan masyarakat." ujar Agung Kuswardono, mewakili Dirjen Migas Kementerian ESDM

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasyar mengungkapkan, pengembangan infrastruktur gas bumi merupakan wujud nyata komitmen pemerintah pusat, daerah, BUMN dan swasta serta sinergi seluruh pemangku kepentingan.

Baca Juga: PGN Gandeng BOTAS Jajaki Bisnis Gas Bumi dan LNG di Turkiye

Achmad melanjutkan, sejalan dengan progress pembangunan Pipa Transmisi Cirebon – Semarang, terutama Ruas Semarang Batang, pembangunan pipa distribusi perlu dilakukan untuk dapat menyalurkan gas menuju KIT Batang.

"Artinya, pembangunan ini adalah wujud ikhtiar PGN sekaligus dukungan kepada pemerintah dalam percepatan pembangunan infrastruktur hilir untuk dapat segera menyerap pasokan gas dari berbagai sumber termasuk mendukung percepatan utilisasi dan dampak keekonomian pembangunan Pipa Cirebon Semarang," kata Achmad.

Menurut Achmad, konsep KIT Batang nanti terintegrasi dengan perumahan, layanan kesehatan, serta rantai suplai antar pabrik. Dengan demikian, PGN berpeluang mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk bisa melayani perumahan, usaha menengah, dan retail.

Baca Juga: Dongkrak Kinerja Hulu, SKK Migas Siap Gelar Konvensi Internasional

"PGN siap berkolaborasi dengan berbagai pihak demi kehandalan infrastruktur maupun pasokan gas bumi di Jawa Tengah. Tidak hanya di Batang, masih banyak kawasan industri di Jawa Tengah yang potensial menggunakan gas bumi. Apalagi jika Jawa Tengah nanti telah dilalui oleh konektivitas Pipa Cisem dan Gresem, maka akan lebih sustain untuk menjangkau berbagai titik wilayah dan muaranya akan memberi dampak positif terhadap daya saing industri, serta pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah,” pungkas Achmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×