Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
Sebagai pembeli gas sekaligus pemilik jaringan distribusi, PGN terlibat dalam pembahasan rencana penyaluran dari lapangan gas baru, seperti proyek Andaman dan Masela.
“Secara reguler selalu ada pembahasannya, yang Andaman, yang Masela. Harapannya, PGN bisa menjadi bagian dari perusahaan gas yang bisa mendapatkan hasil dari sumur-sumur baru itu,” pungkas Fajriyah.
Berdasarkan catatan KONTAN, PGN mengalokasikan 67% dari total Capital Expenditure (Capex) tahun ini untuk pembangunan infrastruktur gas. Total Capex PGN 2025 diperkirakan mencapai sekitar US$ 338 juta atau setara Rp 5,53 triliun.
Baca Juga: Bakal Bangun Jargas 2025, Perusahaan Gas Negara (PGAS) Anggarkan Capex US$ 29 Juta
Dari jumlah tersebut, sekitar US$ 226,46 juta difokuskan untuk menjangkau sumber gas di hulu, terutama melalui pembangunan jaringan pipa dan terminal Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair.
Porsi Capex tersebut diarahkan untuk penguatan infrastruktur hilir, mencakup pembangunan jaringan pipa transmisi-distribusi dan terminal LNG.
Beberapa proyek strategis yang tengah berjalan meliputi pembangunan Pipa Tegal–Cilacap untuk menyalurkan gas dari Jawa Timur ke Cilacap, proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon–Semarang (Cisem) tahap II pada ruas Batang–Kandang Haur Timur sepanjang 245 km, serta proyek Pipa Sumatera Utara–Riau (Sutri) yang mengintegrasikan jaringan pipa gas di Sumatra dan Jawa serta menyalurkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja Andaman, Aceh.
Selanjutnya: Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Siap Melunasi Obligasi Senilai Rp 407,9 Miliar
Menarik Dibaca: Promo Genki Sushi Paket Rame-Rame Agustus 2025, 8 Jenis Sushi Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News