kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan tambang batubara gencar garap proyek hilirisasi dan energi hijau


Selasa, 27 Juli 2021 / 19:23 WIB
Perusahaan tambang batubara gencar garap proyek hilirisasi dan energi hijau
ILUSTRASI. Sejumlah kapal tongkang pengangkut batubara.ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

Emiten pertambangan batubara yang juga gesit menggarap bisnis energi terbarukan adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Berawal dari bisnis yang berorientasi pada ekspansi angkutan batubara, pembangkit listrik, dan hilirisasi batubara. Kemudian dengan adanya Paris Agreement, PTBA menambah dua pilar bisnis, yakni masuk ke bisnis Energi Baru terbarukan (EBT) dan menjajaki manajemen karbon.

Direktur Utama Bukit Asam, Suryo Eko Hadianto mengatakan selama ini PTBA sudah menjalankan sejumlah proyek pengembangan EBT. "Sudah ada sejumlah jejak yang ditorehkan Bukit Asam dalam  berkontribusi di sektor EBT, salah satunya bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II membangun PLTS berkapasitas 241 KWP dengan nilai investasi sebesar US$ 194.400," jelasnya beberapa waktu lalu. 

Selain dengan AP II, PTBA juga sudah memiliki beberapa pilot project di beberapa daerah menggunakan dana CSR. Adapun saat ini PTBA juga sedang menjajaki beberapa peluang untuk pengembangan EBT yang rencana investasinya sudah masuk dalam anggaran. 

 

Suryo memaparkan beberapa peluang tersebut, antara lain proyek PLTS Terapung Dam Sigura-gura INALUM dengan kapasitas 2x500 kWp. Kemudian pengembangan PLTS di bandara lainnya untuk mengusung green airport concept. Lainnya, penjajakan pengembangan PLTS di Jasa Marga Bali Mandara dan PLTS di Pelindo II-IPC (Jalan tol Cibitung - Cilincing).

Tak hanya itu, PTBA juga mencanangkan bahwa proyek gasifikasi akan menjadi pilar bisnis perusahaan di masa yang akan datang. Suryo memastikan proyek gasifikasi akan segera berjalan yang ditandai dengan  penandatanganan Amandemen Perjanjian Kerja Sama Pengembangan DME antara PTBA, PT Pertamina, dan Air Products & Chemicals, Inc. (APCI). 

Rencananya, proyek ini akan dilakukan di Tanjung Enim selama 20 tahun. Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG 1 juta ton per tahun sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan.

Selanjutnya: Strategi Bukit Asam (PTBA) jadikan gasifikasi salah satu pilar bisnis ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×