kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45867,20   12,42   1.45%
  • EMAS1.371.000 1,18%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan Teknologi eFishery Kian Serius Ekspansi ke Luar Negeri, India hingga AS


Jumat, 07 Juni 2024 / 09:45 WIB
Perusahaan Teknologi eFishery Kian Serius Ekspansi ke Luar Negeri, India hingga AS
ILUSTRASI. KoinWorks, neobank pertama untuk UMKM di Indonesia, dan eFishery, perusahaan teknologi akuakultur asal Indonesia, bekerja sama untuk memberikan bantuan keuangan kepada pembudidaya ikan


Reporter: Aurelia Lucretie | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Start-up teknologi akuakultur pertama di Indonesia eFishery yang didirikan di Oktober tahun 2013 oleh Gibran Huzaifah dan Chrisna Aditya terus melebarkan sayap bisnisnya. Dengan menyediakan solusi teknologi AIoT (Artificial Internet of Things) dan platform data untuk mendukung bisnis budidaya ikan dan udang melalui produk eFeeder. 

VP of Public Affairs eFishery Muhammad Chairil bilang, eFeeder milik eFishery telah hadir hampir di 280 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan lebih dari 80.000 pembudidaya.

Tak hanya eFeeder, produk-produk jebolan eFishery lainnya juga telah dinikmati oleh 200.000 mitra pembudidaya di seluruh Indonesia. 

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Resmikan Budidaya Ikan Nila Salin Hasil Kolaborasi KKP& eFishery

“eFishery menyiapkan sistem kemitraan end-to-end yang menyediakan akses ke pakan, pembiayaan, hingga pasar bagi para pembudidaya ikan dan udang. Hingga saat ini eFishery telah memberdayakan lebih dari 200.000 pembudidaya di seluruh Indonesia dengan berbagai program kemitraan,” terang Chairil kepada Kontan, Rabu (27/5). 

Salah satunya lewat eFishery Fish & Shrimp yang mendistribusikan hasil budidaya ikan dan udang dalam negeri yang fokus di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Namun untuk udang, Chairil mengaku, eFishery sudah menyuplai ke ritel - ritel besar di seluruh Indonesia. 

Adapun solusi yang ditawarkan eFishery menyeluruh baik untuk pembudidaya, pengusaha, dan pelanggan. 

Pembudidaya ikan mendapat akses untuk beli pakan, eFeeder, Kabayan (Kasih, Bayar Nanti), dan lapak ikan. Untuk pembudidaya udang memperoleh Konsultasi Budidaya, Toko Budidaya, Kalkulator Budidaya, Belajar Budidaya, Acara Budidaya, dan Rencana Panen. Sedangkan pengusaha dan konsumen dapat membeli ikan dan udang segar maupun beku. 

Baca Juga: eFishery dan DED Kominfo Tandatangani Perjanjian Kerjasama Bantuan eFeeder

Tak cukup hanya di dalam negeri, Chairil menyebut, eFishery turut merambah pasar global dengan kehadiran eFeeder di India dan ekspor udang eFishery Shrimp ke China dan Amerika Serikat. 

“Dimulai pada Maret 2023, eFishery telah berhasil menjangkau lebih dari 1.000 hektar kolam milik pembudidaya dan telah mendistribusikan lebih dari 3.000 metrik ton pakan di India,” terangnya.

“Pencapaian ini membawa eFishery makin dekat dengan misinya untuk memperluas jangkauan operasional ke lima negara bagian lain di India pada akhir tahun 2024,” kata Chairil soal target ekspansi di India. 

Chairil buka-bukaan kalau eFishery berencana untuk dapat melakukan perluasan pasar ke luar negeri, termasuk ke beberapa negara yang saat ini sedang hendak jajaki, seperti beberapa negara di Asia, dan juga Amerika Serikat.

Baca Juga: Amar Bank Gandeng eFishery Jalin Kerjasama Strategis

Selain rencana ekspansi bisnis, eFishery baru-baru ini telah meluncurkan terobosan terbaru yang dikembangkan oleh tim AIoT eFishery bernama ‘Mas Ahya’ (Ahli Budidaya) berupa solusi konsultasi berbasis AI yang dirancang khusus untuk membantu pembudidaya ikan dan petambak udang meningkatkan efisiensi operasional dan mencapai keberlanjutan yang lebih baik.

“Melalui pemanfaatan teknologi, eFishery berharap dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan dan turut menyukseskan program ketahanan pangan pemerintah untuk jangka panjang,” ujarnya. 

Perlu diketahui bahwa Pada tahun 2022, eFishery mendapatkan pendanaan Seri D senilai 200 juta USD (sekitar 3 triliun Rupiah). Pendanaan ini akan digunakan untuk mempercepat target perusahaan dalam mengembangkan komunitas pembudidaya di Indonesia dan meningkatkan transaksi di eFishery. 

Putaran pendanaan seri D ini dipimpin oleh 42XFund (perusahaan manajemen investasi global yang berbasis di Abu Dhabi) yang didukung oleh Association Wang Association (Established) (perusahaan dana pensiun terbesar di Malaysia), ResponsiveAbility (perusahaan manajemen aset yang berbasis di Swiss), 500Globals (perusahaan modal ventura multistage), serta beberapa investor baru.

Baca Juga: Menteri KKP Bersama eFishery Tinjau Keberlangsungan Budidaya Nila Salin di Karawang

Investor awal eFishery seperti Northstar, Temasek, dan Softbank juga turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini. Selain itu, ada juga Goldman Sachs yang secara eksklusif bertindak sebagai penasihat pendanaan.

“Investasi terbaru ini menunjukkan bahwa para investor memiliki kepercayaan terhadap ekosistem akuakultur terintegrasi eFishery,” kata Chairil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×