kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,96   -11,56   -1.24%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan TI Korsel incar pasar FinTech Indonesia


Senin, 17 April 2017 / 19:01 WIB
Perusahaan TI Korsel incar pasar FinTech Indonesia


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perusahaan teknologi informasi (TI) asal Korea Selatan, Hana I&S Co. rupanya kepincut untuk ikut mencicipi manisnya bisnis TI di Indonesia yang tengah tumbuh pesat. Perusahaan tersebut mendirikan PT Next INS Indonesia untuk menggarap pasar TI di Indonesia.

Sung Ho Park, Presiden Direktur Hana I&S Co, pemegang saham NEXT INS mengatakan keputusannya untuk masuk ke industri TI Indonesia didasari oleh keyakinan terhadap potensi pasar yang dimiliki industri TI.

“NEXT INS memiliki teknologi dengan standarisasi global yang dapat mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri TI Indonesia,” ujar Sung melalui keterangan tertulisnya, Senin (16/4).

Di Korsel, Hana I&S Co. merupakan perusahaan penyedia solusi IT yang berfokus pada industri keuangan. Perusahaan tersebut juga merupakan bagian dari Hana Financial Group yang merupakan perusahaan keuangan induk terbesar di Korsel.

Direktur PT Next INS Indonesia, Lee Byungyong menambahkan, sesuai dengan core bisnisnya di Korsel, di Indonesia NEX INS juga bakal menggarap pasar TI di industri keuangan. “

Sejalan dengan konvergensi TI yang berkompromi dengan pengembangan FinTech serta melalui kemitraan aktif, kami berencana untuk menjalankan bisnis kami dengan visi jangka menengah dan jangka panjang sebagai perusahaan platform gaya hidup yang menyediakan pengalaman-pengalaman dan jasa baru pada konsumen Indonesia,” kata Byungyong.

Pihaknya berharap bisa menjadi perusahaan terdepan di Indonesia khususnya di sektor TI keuangan dan menyokong bisnis lokal dengan menggunakan teknologi FinTech yang dimilikinya.

Meski begitu, Byungyong mengatakan, NEXT INS juga berkeinginan untuk melebarkan cakupan bisnis ke sektor lain di luar keuangan, seperti jasa cloud global dan bisnis living platform dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×