kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pesawat bakal sibuk hadapi lonjakan penumpang


Rabu, 08 Desember 2010 / 16:23 WIB
Pesawat bakal sibuk hadapi lonjakan penumpang


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Peningkatan jumlah penumpang untuk transportasi udara di masa liburan akhir tahun kali ini paling tinggi dibanding alat transportasi lainnya. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah penumpang transportasi udara dalam negeri akan meningkat 17,95% menjadi 1,92 juta dibanding akhir tahun 2009.

Malah, prediksi jumlah penumpang transportasi udara luar negeri bisa naik 22,92% menjadi 357.387 penumpang dibanding jumlah akhir tahun lalu. Akan ada 23 bandara yang siap melayani rute dalam negeri. Sedangkan untuk rute luar negeri akan dilayani oleh 4 bandara di Jakarta, Surabaya, Medan dan Denpasar.

Peningkatan penumpang terbesar kedua berasal dari angkutan laut hampir 10% menjadi 1,15 juta penumpang. Beberapa pelabuhan yang berpotensi mengalami peningkatan penumpang diantaranya Batam, Tanjung Perak, Tanjung Balai Karimun, Pare Pare, Makasar, Tanjung Emas, Tanjung Priok, Selat Panjang, Belawan dan Bitung.

Sedangkan transportasi darat menempati urutan ketiga dengan peningkatan jumlah penumpang sebanyak 7,62% menjadi 2.53 juta penumpang. "Penumpang angkutan jalan tersebar di seluruh Pulau Jawa, Provinsi Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Maluku, NTT, Papua dan Papua Barat," papar Dirjen Angkutan Darat Kemenhub Suroyo Alimoeso.

Untuk angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP) diperkirakan akan mengalami kenaikan 5% dari tahun lalu menjadi 3,29 juta. Peningkatan penumpang terjadi di 11 lintas peneyebrangan di 10 provinsi dan 3 lintas penyeberangan utama yaitu Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai-Lembar.

Kereta api yang diprediksi akan mengalami peningkatan jumlah penumpang paling rendah hanya naik tipis 1,5% menjadi 2,01 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×