kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Petambak Udang Terpaksa Memanen Lebih Awal


Rabu, 29 Januari 2014 / 07:15 WIB
Petambak Udang Terpaksa Memanen Lebih Awal
ILUSTRASI. Petugas memeriksa suhu tubuh pengunjung yang akan menonton film di salah satu bioskop di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (9/10/2020). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/pras.


Reporter: Handoyo | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Akibat cuaca buruk yang melanda sebagian besar sentra produksi udang nasional, para petambak terpaksa memanen udang lebih dini. Imbasnya, suplai udang pada bulan Februari-Maret mendatang kemungkinan akan berkurang.

Iwan Sutanto, Ketua Shrimp Club Indonesia (SCI) mengatakan, petambak udang terpaksa memanen udang lebih awal untuk mengurangi potensi kematian udang. "Udang dengan ukuran tanggung sekarang sudah mulai banyak yang dipanen," ujarnya kepada KONTAN Senin (27/1).

Sekedar catatan saja, udang berukuran tanggung adalah udang berukuran 80-90 (satu kilogram (kg) berisi 80 ekor-90 ekor). Padahal, ukuran udang ideal dipasarkan pada ukuran 50 (satu kg 50 ekor). Biasanya udang dipanen setelah usia 100-110 hari.

Akibat panen lebih awal tersebut, Iwan khawatir dalam dua bulan ke depan bakal terjadi kekurangan pasokan udang. Sebaliknya pada bulan Januari ini akan terjadi kelebihan produksi udang dalam negeri. Ia mencontohkan, pada bulan Januari 2014 produksi udang dari anggota SCI diperkirakan akan mencapai 40.000 ton atau naik 100% dibandingkan rata-rata bulanan pada tahun 2013 yang hanya sebanyak 20.000 ton.

Akibatnya, harga udang menunjukkan tren menurun. Berdasarkan pantauan SCI, pada awal Januari 2014 harga udang ukuran 50 sekitar Rp 100.000 per kg. Saat ini, harga udang ukuran tersebut melorot ke kisaran Rp 85.000 per kg - Rp 90.000 per kg.

Catatan saja, jumlah anggota SCI mencapai 400 petambak udang, dengan luas areal tambak 15.000 hektare (ha). Wilayah tambak udang milik anggota SCI tersebar di beberapa daerah antara lain Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Meski harus memanen udang lebih awal, tapi petambak masih meraup untung  cukup besar. Bayangkan saja, setidaknya biaya produksi  budidaya udang saat ini hanya sekitar Rp 35.000 per kg.

Berkurangnya pasokan udang pada dua bulan ke depan tentu akan berpengaruh terhadap harga jual. "Dengan harga Rp 90.000 per kg, itu sudah bagus. Yang penting masih ada keseimbangan antara konsumen dengan harga yang layak," kata Iwan.

Slamet Soebjakto Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan, prospek harga udang di tahun ini masih relatif bagus yakni rata-ratanya mencapai Rp 100.000 per kg.

Harga udang saat ini adalah harga yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan, tahun 2011 dan 2012 lalu harga udang untuk ukuran yang sama rata-rata hanya berada di kisaran 50.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×