kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.454   4,00   0,02%
  • IDX 8.025   67,48   0,85%
  • KOMPAS100 1.124   9,97   0,90%
  • LQ45 815   8,29   1,03%
  • ISSI 276   2,50   0,91%
  • IDX30 424   4,41   1,05%
  • IDXHIDIV20 490   3,80   0,78%
  • IDX80 123   1,15   0,94%
  • IDXV30 134   1,41   1,07%
  • IDXQ30 137   0,82   0,60%

Petani desak kenaikan HPP dan HET gula petani


Selasa, 08 Agustus 2017 / 21:21 WIB
Petani desak kenaikan HPP dan HET gula petani


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Para petani tebu yang tergabung dalam Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mendesak Kementerian Perdagangan (Kemdag) menindaklanjuti usulan kenaikan Harga Pokok Pembelian (HPP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula petani. Sebab sampai saat ini, harga tebu dari petani sangat jauh dari batas HET sebesar Rp 12.500 per kilogram (kg). 

Ketua Umum Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia, Soemitro Samadikoen bilang bahwa petani gula mengalami kerugian bertubi-tubi. Selain gula petani diharga rendah oleh pedagang, gula petani juga harus bersaing dengan gula impor yang menguasai pasar.

"Gula petani dari Pulau Jawa tidak bisa masuk ke luar Jawa karena di sana sudah penuh dengan gula baik dari operasi pasar dan rembesan gula rafinasi," ujar Samadikoen, Selasa (8/8).

Sementara saat ini pasokan gula di pasar sudah jenuh alias banyak. Ini membuat serapan gula begitu lambat. 

Penyebabnya tak lain pasokan gula impor untuk konsumsi yang pada 2016 mencapai 1,6 juta ton. Padahal kebutuhannya hanya 400.000 ton, maka sisanya 1,2 juta ton masih beredar di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×