kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.340   46,00   0,28%
  • IDX 7.108   -48,06   -0,67%
  • KOMPAS100 1.036   -7,15   -0,69%
  • LQ45 793   -7,13   -0,89%
  • ISSI 231   -1,02   -0,44%
  • IDX30 412   -2,67   -0,64%
  • IDXHIDIV20 483   -2,57   -0,53%
  • IDX80 116   -0,87   -0,75%
  • IDXV30 119   -0,80   -0,67%
  • IDXQ30 133   -0,85   -0,64%

Petani yakin mampu penuhi kebutuhan garam nasional


Minggu, 08 April 2018 / 20:55 WIB
Petani yakin mampu penuhi kebutuhan garam nasional
ILUSTRASI. RUMAH PRODUKSI GARAM


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya teknologi Bestekin membuat petani yakin mampu penuhi kebutuhan garam nasional. Kebutuhan garam tersebut tidak hanya bagi garam konsumsi tetapi juga untuk garam industri.

Pasalnya, garam hasil Bestekin mempu mencapai kadar Natrium Klorida (NaCl) sebesar 99,6%. "Kadar tersebut sudah sesuai dengan standar makanan dari organisasi kesehatan dunia (WHO)," ujar Kepala Divisi Humas Koperasi Sekunder Induk Garam Nasional (SIGN), Jakfar Sodikin kepada Kontan.co.id, Minggu (8/4).

Bila berhasil pada percobaan di tahun 2018, teknologi tersebut akan diaplikasikan secara nasional. Jakfar bilang target pada 2019 sebesar 10% lahan garam menggunakan teknologi tersebut.

Total lahan tambak garam saat ini sebesar 26.000 ha. Lahan sebesar 2.600 ha bila mampu memproduksi 1.000 ton per ha maka akan menghasilkan garam sebesar 2,6 juta ton. "Industri dipenuhi dengan yang 10% saja sehingga tidak perlu impor," terang Jakfar.

Sistem pertanian garam pun akan menjadi lebih modern sehingga garam yang dihasilkan lebih steril. Jakfat bilang apabila garam digunakan untuk konsumsi hanya perlu ditambah yodium. Sementara untuk industri, garam dapat langsung digunakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×