kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peternak rakyat khawatir dengan stok jagung Bulog


Selasa, 11 April 2017 / 16:04 WIB
Peternak rakyat khawatir dengan stok jagung Bulog


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ketersediaan pasokan jagung untuk peternak ayam layer atau ayam petelur kelas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih simpang siur. Saat ini, Perum Bulog masih memiliki sekitar 130.000 ton jagung eks impor di gudang Bulog. Stok tersebut dikhawatirkan tidak dapat memenuhi kebutuhan peternak rakyat sebab pasokan tersebut hanya dapat memenuhi kebutuhan sampai 30 hari lagi ke depan.

Sementara sampai saat ini, Bulog belum menunjukkan tanda-tanda melakukan penyerapan jagung dalam jumlah yang banyak. Koordinator Forum Peternak Layer Nasional (PLN) Ki Musbar mengatakan sebenarnya stok Bulog itu terus mengalami penurunan dan diperkirakan saat ini tinggal 122.000 ton. Dimana stok tersebut tersebar di sejumlah gudang BUMN Pangan tersebut seperti di Banteng sebesar 96.000 ton, kemudian sisanya di Bandar Lampung sekitar 8.000 ton.

"Stok jagung Bulog di daerah Banten tidak dapat diserap seluruhnya oleh peternak karena harga telur jatuh sehingga tidak mampu membeli pakan," ujar Musbar kepada KONTAN, Selasa (11/4).

Menurut Musbar, saat ini harga telur di dareah Banten dan Jawa Barat jatuh di kisaran Rp 15.200 per kg - Rp 15.500 per kg jauh di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) yang sebesar Rp 18.000 per kg karena harga jagung sudah tinggi di kisaran Rp 4.000 - Rp 4.500 per kg. Mahalnya harga jagung dan jatuhnya harga telur membuat petenak di Banten dan Jawa Barat tidak mampu menyerap jagung Bulog.

Untuk itu, Musabar bilang dalam pertemuan dengan Bulog, ada rencana memeindahkan stok jagung di Banten ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena kedua daerah ini merupakan sentra peternakan unggas. Rencananya sebanyak 50.000 ton akan direlokasikan ke Jawa Timur dan 30.000 ton ke Jawa Tengah.

Musbar menambahkan, Bulog saat ini tengah fokus melakukan penyerapan beras dan gabah, sehingga tidak fokus pada penyerapan jagung. Selain itu, gudang-gudang Bulog juga sudah penuh sehingga Bulog mengurangi penyerapan jagung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×