kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peternak sapi NTT jual sapi sendiri ke Jakarta


Kamis, 28 Januari 2016 / 15:41 WIB
Peternak sapi NTT jual sapi sendiri ke Jakarta


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Upaya Kementerian Pertanian (Kemtan) untuk menegosiasikan harga sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk dibawa ke Jakarta dan sekitarnya berakhir buntu.

Kemtan gagal meyakinkan para pengusaha sapi di sana sehingga tidak menghasilkan kesempatan harga sebagaimana yang diharapkan pemerintah.

Kedua belah pihak tetap bertahan dengan argumen masing-masing.

Kemtan meminta agar harga sapi hidup NTT dijual dengan harga Rp 34.000 - Rp 35.000 per kilogram (kg) sampai Jakarta, sementara para pengusaha meminta harga Rp 40.000 - Rp 41.000 per kg.

Karena itu, kedua belah pihak mengambil jalan tengah dengan memberikan kesempatan kepada para pengusaha sapi menjual sendiri sapinya ke Ibu Kota menggunakan kapal ternak yang disubsidi.

Direktur Utama Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) NTT Beni Subagiyo mengatakan dalam rapat dengan Kemtan dan seluruh pengusaha ternak di NTT, Rabu (27/1) kemarin, diputuskan bahwa para pengusaha sapi sudah dapat menggunakan jasa kapal ternak untuk mengangkut sapi mereka dan menjualnya sendiri-sendiri ke Jakarta dan sekitarnya.

"Jadi harga sapi tidak lagi ditentukan Kemtan, tapi tergantung pengusaha sapi dari NTT menjualnya berapa ke pembeli di Jakarta," ujar Beni kepada KONTAN, Kamis (28/1).

Beni memperkirakan para pengusaha sapi dari NTT dan NTB akan menjual sapinya di Jabodetabek dengan harga sekitar Rp 40.000 - Rp 41.000 per kg hidup. Dengan perhitungan itu maka harga daging sapi di tingkat konsumen bisa mencapai di atas Rp 100.000 per kg.

Beni menjelaskan, pengusaha sapi memakai kapal ternak secara reguler dengan membayar biaya angkut dan tetap mendapatkan subsidi dari Kementerian Perhubungan (Kemhub). Sehingga bila selama ini biaya angkut ternak dari NTT ke Jakarta sebesar Rp 1,8 juta per ekor, maka Kemhub mensubsidi sebesar Rp 1,5 juta per ekor. Maka peternak cuma membayar Rp 300.000 per ekor saja untuk ongkos ternak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×