Petrokimia Gresik Cetak Nilai Tambah Rp357 Miliar Lewat Inovasi Distribusi Pupuk

Jumat, 20 Juni 2025 / 14:55 WIB

ILUSTRASI. Petugas menggunakan forklift memindahkan pupuk di gudang lini III PT Pupuk Indonesia di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025).

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petrokimia Gresik terus mendorong efisiensi dan efektivitas dalam penyaluran pupuk subsidi. Langkah ini merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui distribusi pupuk bersubsidi yang tepat sasaran.

Perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia tak henti melakukan inovasi dalam setahun terakhir dalam menjalankan penyaluran pupuk bersubsidi.

SVP Operasi II Petrokimia Gresik, Joko Raharjo mengatakan sebanyak 97% karyawan Petrokimia Gresik terlibat aktif dalam inovasi setahun terakhir dan mampu menciptakan nilai tambah hingga Rp357 miliar dari inovasi tersebut, termasuk Rp76 miliar yang berdampak langsung terhadap pencatatan laba perusahaan.

Ia bilang keterlibatan karyawan Petrokimia Gresik dalam inovasi terus meningkat. Keterlibatan karyawan dalam inovasi di bulan Agustus 2024-Juni 2025 ini meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 95%

Baca Juga: Skema Distribusi Pupuk Subsidi Terlalu Rumit, Prabowo Coret 145 Aturan

"Kami bersyukur, inovasi sudah menjadi DNA bagi Insan Petrokimia Gresik. Tahun ini, seluruh pejabat Grade I dan II juga terlibat dalam program Breakthrough Innovation. Ini mencerminkan bahwa inovasi menjadi tanggung jawab kolektif, bukan hanya dari bawah, tapi juga dari pucuk pimpinan," tandas Joko.

Menurutnya, inovasi turut memperkuat kesiapan perusahaan dalam menjalankan mandat pemerintah untuk mendukung ketahanan dan swasembada pangan nasional.

Sebagai wadah inovasi internal, Petrokimia Gresik rutin menggelar Konvensi Inovasi Petrokimia Gresik (KIPG), yang tahun ini telah memasuki tahun ke-39 dan diikuti oleh 1.752 gugus inovasi. Terdiri dari 76 Gugus Inovasi Operasi (GIO), 1.461 Sistem Saran (SS), 79 Individual Project, dan 136 Gugus 5R.

"Inovasi bukan lagi pilihan, tapi keharusan. KIPG menjadi motor penggerak perbaikan berkelanjutan untuk memperkuat daya saing dan mendukung cita-cita Presiden Prabowo mewujudkan swasembada pangan," pungkas Joko.