Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Akibat pemerintah menurunkan alokasi pupuknya di tahun ini, PT Petrokimia Gresik lebih berhati-hati dalam menentukan target bisnisnya.
Di 2017 ini, alokasi pupuk yang diserap pemerintah sebesar 8,5 juta ton. Permintaan tersebut turun 10 persen, dimana tahun sebelumnya pemerintah mengalokasikan pupuk subsidi sebesar 9,5 juta ton.
“Tapi bisa saja ada perubahan dalam pengalokasian di tengah tahun ini, jadi kita masih wait and see,” ujar Manajer Humas PT Petrokimia Gresik, Yusuf Wibisono, kepada KONTAN (17/4).
Untuk tahun ini, Petrokimia Gresik bakal menyerap alokasi pupuk tersebut sebanyak 4,6 juta ton. Jumlah tersebut turun dibanding 2016 yang sebesar 5,1 juta ton.
Sampai dengan 16 April kemarin, realisasi pupuk subsidi yang telah disalurkan Petrokimia Gresik ialah 1,39 juta ton. Sedangkan target alokasi pupuk subsidi Petrokimia Gresik hingga akhir April ialah 1,93 juta ton.
Artinya, realisasi sampai dengan hari ini masih 72%. “Ini masih pertengahan Maret, jadi masih ada cukup waktu untuk merealisasikan target tersebut,” kata Yusuf.
Jenis pupuk subsidi yang diproduksi Petrokimia Gresik untuk 2017 ini paling besar jenis NPK 39%, yakni 1,86 juta ton. Selanjutnya diisi oleh Za hampir 21 persen atau 1 juta ton, SP-36 sebesar 17 persen atau 800.000 ton dan pupuk Organik yang porsinya 15 persen, atau seberat 715.878 ton.
Soal penambahan gerai di tahun ini, Petrogresik baru membuka 3 gerai dengan nama Petramart di Gresik, Nganjuk dan Bojonegoro.
Sampai kuartal pertama tahun ini Petrokimia Gresik belum menambah gerai. Tapi Yusuf bilang, tidak menutup kemungkinan dibuka di daerah lain asal masih lingkup pulau Jawa.
“Karena kami memikirkan efisiensi dan kedekatan dengan pusat produksi pupuk,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News