kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pewaralaba siap berlaga di pameran waralaba


Kamis, 04 November 2010 / 09:00 WIB
Pewaralaba siap berlaga di pameran waralaba
ILUSTRASI. Gerai Gadai Swasta di Bekasi


Reporter: Ario Fajar |

JAKARTA. Franchise & License Indonesia (FLI) Expo ke-8 bakal digelar pada 12-14 November di Jakarta Convention Center. Dalam pameran ini pelaku usaha akan menawarkan nilai investasi kisaran Rp 8 juta hingga miliaran rupiah, tergantung usaha yang ingin dimitrakan. Contohnya, melalui produk Yogu Buzz yang akan menawarkan investasi sebesar Rp 380 juta untuk bermintra dengan PT Visi Boga Berjaya (Sour Sally). Nilai tersebut sudah termasuk biaya lisensi, peralatan dan bahan olahan.

“Kami jamin, return of invesment akan kembali dalam kurun waktu 2 tahun,” ujar Ermeyta Masyur, Franchise Manager Yogu Buzz.

Ermeyta juga bilang, dalam pameran tahun ini Yogu Buzz terus menggejot sebanyak mungkin investor yang berniat bermitra dengannya. Dari data yang ia punya, dalam pameran tahun lalu ada 800 database (investor) yang tertarik bermintra untuk produk Yogu Buzz, dan yang terealisasi sebanyak 2 investor. “Kami cukup selektif melihat mitra bisnis kami. Kita tidak mau sembarangan bekerja sama. Tahun ini mudah-mudahan bisa lebih dari itu,” ungkapnya.

Saat ini Yogu Buzz memiliki 2 outlet di Mall Citra Land dan Ratu Plaza. Sedangkan Sour Sally memiliki 26 outlet di Jawa dan Bali. Tahun depan Visi Boga akan ekpansi ke Singapura dan Malaysia.

Selain itu, PT Cli Mega produsen Ice Cream Marimari dari Malaysia juga akan menawarkan tawaran yang menarik yakni berupa paket dengan investasi Rp 200 juta. Dengan penawaran tersebut diberikan dua pilihan usaha. Pertama pemilik modal dapat melakukan usaha sendiri dengan diberikan pelatihan yang cukup dan menjalankan usaha sendiri. Keduaa, dengan sistem jual balik yaitu pemilik modal hanya melakukan investasi namun yang menjalankan usaha adalah pihak Ice Cream Marimari dimana investor akan menerima pendapatan Rp 10 juta per bulan selama 3 tahun.

“ Kami targetkan sebanyak mungkin investor yang mau bergabung dengan kami,” sahut Azmi Husain Direktur CLI Mega.

Data dari Asosiasi Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) mencatat setidaknya ada 1000 waralaba yang ada tahun ini. Jumlahnya meningkat 7% dari tahun lalu (franchisor/pengusaha yang tumbuh) dan melonjak 12% (yang bermitra bisnis/franchise). Tak heran, pertumbuhan tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara yang dengan laju pertumbuhan bisnis waralaba tercepat di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×