Reporter: Diemas Kresna Duta | Editor: Azis Husaini
JAKARTA. PT Pertamina Geothermal sedang merampungkan pembangunan sejumlah unit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di wilayah Lampung dan Jawa Barat. Rencananya, anak usaha Pertamina di sektor panas bumi ini akan mengoperasikan tiga unit PLTP meliputi, Ulubelu Unit 3 di Lampung, serta Kamojang Unit 5 dan Karaha Bodas di Jawa Barat.
Menurut Corporate Secretary Pertamina Geothermal, Adiatma Sardjito, tiga proyek tersebut telah memasuki tahap pembangunan infrastruktur dan pembangunan konstruksi pembangkit atau engineering, procurement, and construction (EPC).
Ia mengatakan, nantinya, pengeoperasian PLTP sepenuhnya dipegang Pertamina Geothermal dan ditargetkan bakal kelar pada 2014 mendatang. "Tahun 2014 mendatang, kami akan mengoperasikan tiga unit pembangkit beberapa wilayah. PLTP Ulubelu unit 3 di Lampung, serta PLTP Kamojang Unit 5 dan PLTP Karaha unit 1 yang keduanya terletak di Jawa Barat," kata Adiatma kepada KONTAN, SeninĀ (17/12).
Adiatma menerangkan, PLTP Ulubelu unit 3 di Lampung akan beroperasi dengan kapasitas sebesar 55 MW. Sementara PLTP Kamojang Unit 5 dan PLTP Karaha Bodas akan sama-sama memiliki kapasitas sekitar 30 MW. Itu artinya, ketiga PLTP tersebut akan memiliki total kapasitas 115 MW. Nantinya seluruh pasokan listrik akan diditribusikan ke PLN.
Kata dia, pembangunan ketiga proyek tersebut diperkirakan menelan dana hingga US$ 402,5 juta atau sekitar Rp 3,8 triliun. Dimana setiap megawatt (MW) diperkiraan akan menghabiskan biaya US$ 3,5 juta. Sementara untuk tarif listriknya US$ 9,7 sen per KWH. "Total investasinya berkisar US$ 3,5 juta per MW. Tinggal kalikan saja jika total kapasitasnya di 115 MW," ungkap Adiatma.
Selain menyelesaikan tiga proyek PLTP tersebut, Pertamina Geothermal juga berencana melakukan pengeboran tambahan sebanyak 20 sumur pada tahun 2013. Adiatma mengatakan, pihaknya akan mengebor sejumlah sumur di wilayah pertambangan miliknya seperti Lahendong, Hululais, dan lain-lain.
Ini dilakukan untuk mengetahui besaran potensi panas bumi yang dapat diolah. Sebelumnya, terang Adiatma, Pertamina Geothermal telah mengebor sedikitnya 19 sumur pada tahun 2012. "Tahun ini kami sudah mengebor 19 sumur di daerah Lumut Balai, Hululais, Hulu Belu, dll. Dari sana kami mendapati cadangan energi yang dapat membangkitkan PLTP sebesar sebesar 421 MW," katanya.
Adiatma mengaku, untuk pengeboran satu sumur, Pertamina Geothermal mengeluarkan biaya hingga US$ 7 juta. Jika mengebor 20 sumur, itu artinya total investasi Pertamina Geothermal untuk kegiatan pengeboran tersebut pada tahun depan mencapai US$ 140 juta atau sekitar
Rp 1,33 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News