kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PGN resmikan 4.000 sambungan gas bumi di Cirebon


Rabu, 08 Oktober 2014 / 09:52 WIB
PGN resmikan 4.000 sambungan gas bumi di Cirebon
ILUSTRASI. Minyak kelapa


Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa

CIREBON. PT Perusahaan Gas  Negara Tbk (PGN) telah meresmikan penyaluran gas bumi untuk rumah tangga di Cirebon, Jawa Barat pada Selasa (7/10). Pembangunan jaringan distribusi gas bumi rumah tangga (jargas) merupakan salah satu program pemerintah untuk menekan subsidi BBM serta penggunaan energi yang lebih bersih.

Pembangunan jaringan gas rumah tangga telah dilakukan Kementerian ESDM sejak 2009 dan hingga saat ini telah terpasang sekitar 73.000 satuan rumah (SR) di seluruh Indonesia. Sedangkan di Kota Cirebon, jaringan gas dibangun mulai 2012 dengan 4.000 sambungan rumah. Rinciannya,  sejumlah 512 sambungan di kelurahan Kalijaga dan Harjamukti, 2.350 sambungan di Kelurahan Kalijaga, 384 sambungan di Kelurahan Kalijaga dan Argasunya, serta 754 sambungan di Argasunya.

PGN sendiri mendapatkan penugasan dari Ditjen Migas ESDM untuk mengoperasikan jargas di 3 wilayah yaitu rusun Jabodetabek (5.234 SR), Kota Cirebon (4.000 SR), dan Kabupaten Bogor (4.000 SR).

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Heri Poernomo mengatakan, cadangan gas bumi Indonesia cukup untuk dipergunakan selama 60 tahun ke depan. Sementara produksi minyak bumi, selama 5 tahun terakhir terus menunjukkan penurunan. Oleh karena itu pemanfaatan gas bumi harus terus ditingkatkan, termasuk untuk sektor rumah tangga dan transportasi.  “Pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk untuk rumah tangga merupakan salah satu program prioritas nasional,” katanya dalam rilis yang diterima KONTAN, Rabu (8/10).

Heri menambahkan, hingga saat ini pemanfaatan gas bumi di dalam negeri masih belum maksimal. Oleh karena itu harus didukung berbagai rencana untuk peningkatan pemanfaatan gas bumi termasuk rencana pembangunan jaringan distribusi gas bumi yang terpadu. 

Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda mengatakan, sampai 6 Oktober 2014 sebanyak 563 rumah sudah menyelesaikan proses administrasi dan sebanyak 150 rumah sudah bisa memasak dengan gas bumi. “Sisanya akan segera menyusul untuk dialiri gas bumi,” kata Jobi Triananda.

Di wilayah Cirebon, PGN memiliki jaringan distribusi sepanjang 402 kilometer. Ini adalah bagian dari jaringan pipa gas bumi PGN yang totalnya sepanjang 6.000 kilometer yang terbentang di Sumatera dan Jawa. Saat ini PGN memiliki pelanggan di wilayah Cirebon sebanyak 13.358 pelanggan. “Mayoritasnya atau sebanyak 13.104 adalah rumah tangga,” kata Jobi. Sisanya adalah pelanggan UKM dan industri.

Tahun ini PGN juga akan menambah jaringan baru untuk rumah tangga di Cirebon sebanyak 2.205 rumah. Sehingga nantinya dengan tambahan 4.000 dan 2.205 pelanggan baru itu, PGN akan memiliki pelanggan rumah tangga sebanyak 19.309 rumah di Cirebon.

Dalam keterangannya, PGN mengatakan, gas bumi adalah energi baik yang murah, aman dan ramah lingkungan. Dari sisi harga gas bumi jauh lebih murah dibandingkan elpiji (LPG). Sebagai gambaran, satu rumah tangga yang setiap bulan menghabiskan tiga tabung LPG ukuran 3 kilogram, harus mengeluarkan uang Rp 60.000. Dengan jumlah pemakaian setara, pelanggan yang memanfaatan gas bumi cukup membayar Rp 21.000.

Penggunaan gas bumi bagi rumah tangga akan mengurangi biaya subsidi LPG 3 kilogram dan menekan impor LPG. Untuk subsidi LPG 3 kilogram di APBN 2015 menghabiskan anggaran Rp 55 trilyun.“Bayangkan jika semakin banyak rumah tangga memakai gas bumi, tentunya beban subsidi berkurang dan begitu pula impor LPG,” kata Jobi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×