Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bersama Migas Hulu Jabar (MUJ) menargetkan pengembangan jaringan gas (jargas) di Jawa Barat.
Dalam program ini sebanyak 472.032 Sambungan Rumah Tangga (SR) ditargetkan akan dikembangkan di wilayah Bekasi, Bogor, Depok, Karawang, Kuningan, Cirebon, Majalengka, Indramayu, Sukabumi, Bandung, dan Bandung Barat.
Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz menjelaskan, kebutuhan energi gas bumi berdasarkan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Jawa Barat akan meningkat kedepannya. Tahun 2025, dibutuhkan sekitar 14,40 MTOE dan 35,24 MTOE pada tahun 2050. Sinergi antara PGN dan Pemerintah Jabar merupakan salah satu strategi percepatan Program Gasifikasi untuk mencapai target RUED.
"Jargas merupakan program besar dari pemerintah sekaligus bagian dari Nawacita dari Presiden Jokowi. Melalui pembangunan jargas, sejalan dengan salah satu visi Jawa Barat yaitu Jabar Juara Lahir Batin yang menyatakan bahwa pembangunan Jawa Barat ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat secara lahir maupun batin," kata Faris dalam keterangan resmi, Selasa (30/08).
Baca Juga: PGN (PGAS) Siap Dongkrak Penggunaan Gas Bumi
Adapun, rencana pengembangan jargas rumah tangga PGN di Jawa Barat sebanyak 122.315 SR pada tahun 2022, 117.387 SR tahun 2023, dan 117.387 SR tahun 2024.
Faris menjelaskan, kerjasama PGN dan MUJ telah diikat HoA pada Oktober 2022 dan terus ditindaklanjuti, hingga mendapatkan dukungan penuh dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Menurut Ridwan, kerja sama ini merupakan bentuk upaya Pemerintah Jawa Barat untuk mencari solusi pemenuhan energi bersih di Jawa Barat. Ia berharap, MUJ dan PGN bisa menjalankan dengan mengedepankan layanan publik dalam kerja sama ini. Menurutnya, PGN dan MUJ harus memandang program Jargas sebagai Public Service Obligation (PSO).
"Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mencari solusi bersama untuk memeratakan kekayaan gas negeri agar dapat digunakan oleh masyarakat lebih luas," ujar Ridwan dalam keterangan resmi, Selasa (30/8).
Sebagai Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET), Ridwan juga meminta rencana strategis disusun dan dipersiapkan dengan matang.
Sinergi dengan BUMD merupakan salah satu cara PGN dalam mencapai target empat juta sambungan yang diamanatkan di RPJMN 2020-2024. PGN akan menggunakan moda penyaluran gas bumi pipeline maupun beyond pipeline untuk kesuksesan program tersebut.
"Manfaat jargas untuk Provinsi Jawa Barat, dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing, karena pemanfaatan gas bumi lebih efisien dengan harga yang kompetitif. Dengan demikian, dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan penghematan masyarakat atas pemenfaatan energi gas bumi. Selain itu, jargas dapat membantu meningkatkan kualitas udara karena ramah lingkungan," papar Faris.
Faris melanjutkan pemanfaatan jargas dapat mengurangi impor LPG dan meningkatkan pemanfaatan TKDN di atas 45%, sehingga memberikan benefit yang besar untuk kepentingan nasional.
Direktur Utama PT MUJ Begin Troy's mengatakan, pembangunan Jargas rencananya akan dimulai di area Bogor, Depok, Bekasi, serta Bandung Raya dengan model baru kerja sama BUMN dan BUMD. Dari kerjasama dengan PGN, MUJ berpeluang menggarap pembangunan jargas Jawa Barat yang lebih luas.
"Kerja sama ini akan mempercepat pembangunan jaringan gas ke rumah tangga,” kata Begin.
Di Jawa Barat, PGN telah melayani 114.943 SR dengan volume penyaluran 1,81 BBTUD di 11 Kota/ Kabupaten, yaitu Kota Bekasi, Kota Depok, Kab. Bekasi, Kab. Bogor, Kota Bogor, Kab. Karawang, Kab. Subang, Kab. Indramayu, Kota Cilegon, dan Kab. Majalengka.
"Besar harapan kami, kerjasama PGN dan MUJ atau sinergi BUMN-BUMD ini dapat berkontribusi percepatan Program Gasifikasi Nasional dan menciptakan value creation yang bermanfaat bagi masyarakat luas," kata dia.
Baca Juga: Anak usaha PGN Genjot Pemanfaatan CNG ke Wilayah Non Jaringan Pipa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News