kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,55   7,95   0.80%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PGN terapkan harga gas US$ 6 per MMBTU secara proporsional di wilayah Sumatera


Minggu, 05 Juli 2020 / 15:35 WIB
PGN terapkan harga gas US$ 6 per MMBTU secara proporsional di wilayah Sumatera
ILUSTRASI. PGN. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah merealisasikan kebijakan penetapan harga gas sektor industri tertentu sebesar US$ 6 per MMBTU secara proporsional. Sub holding gas berkode emiten PGAS itu optimistis implementasi dari kebijakan itu bisa mengembangkan infrastruktur dan layanan gas bumi dalam mendukung pertumbuhan industri di berbagai wilayah.

Direktur Komersial PGN Faris Aziz menyampaikan, Sumatera Bagian Utara adalah salah satu wilayah yang telah menerima manfaat kebijakan sesuai Kepmen ESDM 89.K/2020 pada bulan Juni 2020. Dengan begitu, PGN berharap bisa semakin mendukung kawasan industri di wilayah itu.

Baca Juga: PGN mengklaim sudah menjalankan Kepmen ESDM 89K/2020 terkait penyediaan gas industri

"Wilayah Sumatera Bagian Utara adalah salah satu wilayah potensial yang dapat bertumbuh lebih cepat dengan tersedianya energi baik gas bumi dengan harga yang kompetitif, khususnya di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang dibangun pemerintah untuk mempercepat pembangunan ekonomi daerah," ujar Faris dalam keterangan tertulis akhir pekan ini.

Dia menjelaskan, dengan pemberlakuan harga gas sebesar US$ 6 per MMBTU pada industri 7 sektor tertentu secara proporsional, PGN telah merealisasikannya di wilayah Medan untuk 19 pelanggan. Wilayah operasi PGN area Sumatera Bagian Utara meliputi Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun.

Di Simalungun, PGN Grup melalui PT Pertagas Niaga telah menyalurkan gas bumi ke KEK Sei Mangkei sebesar 3.600 MMBTUD untuk PT Unilever Oleochemical Indonesia yang menjadi konsumen gas terbesar dengan volume pemakaian sekitar 2.400 MMBTUD.

Sedangkan di KEK Sei Mangkei, aktivitas produksi industri oleochemical mampu menghasilkan 200.000 ton per tahun produk oleochemical seperti fatty acid, surfactant, glycerin, dan coap doodle. Selanjutnya, dari produk-produk tersebut membangkitkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) seperti jasa catering, perumahan, kebersihan, dan transportasi.

Baca Juga: Lbih dari 1.200 BBTUD gas bumi alami penyesuaian harga, ini harapan Menteri ESDM




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×