kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Phapros (PEHA) tak berniat akuisisi apotek


Senin, 12 Agustus 2019 / 17:10 WIB
Phapros (PEHA) tak berniat akuisisi apotek
ILUSTRASI. RUPS PT PHAPROS


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Emiten farmasi, PT Phapros Tbk (PEHA) mengaku berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan dan penjualan di atas 30% sepanjang semester I 2019. Tak hanya itu, EBITDA perseroan juga meningkat 27% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018.

"Kontribusi tertinggi disumbang dari segmen obat generik berlogo (OGB) sebesar 45%. Sedangkan pertumbuhan pendapatan tertinggi disokong oleh produk obat jual bebas (OTC). Dibandingkan tahun lalu, OTC tumbuh 40,5%," ungkap Zahmilia Akbar, Sekretaris Perusahaan PEHA kepada Kontan, Senin (12/8).

Baca Juga: Persaingan ketat, Phapros (PEHA) yakin raih target pertumbuhan bisnis di atas 20%

Sampai akhir tahun, PEHA menargetkan pertumbuhan double digit atau setara dengan Rp 1,5 triliun. Menilik laporan keuangan tahun buku 2018, PEHA sendiri mengantongi pendapatan senilai Rp 1,02 triliun.

Zahmalia melanjutkan pihaknya optimistis dapat mencapai target sebab industri farmasi dinilai mencapai masa peningkatan pada kuartal III dan IV.

Sementara Direktur Utama PEHA, Barokah Sri Utami menambahkan perseroan tidak berniat mengakuisi apotek saat ini walau performa keuangan meningkat.

"Kami sudah bergabung dengan Kimia Farma, maka PEHA tidak berniat mengakuisisi apotek saat ini," ujar Barokah Sri Utami kepada Kontan, Senin (12/8).

Sampai akhir tahun, perseroan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak akhir 2018 tersebut memanfaatkan jaringan ritel Kimia Farma untuk menjaga ketersediaan produknya sebagai strategi menggapai target.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Stabil, Phapros (PEHA) Optimistis Bisnis Farmasinya Tumbuh 20%

Tak hanya itu, PEHA juga memperkuat penyebaran produk dengan menggandeng PT Rajawali Nusindo sebagai distributor.

"Kami juga memperkuat promosi produk obat bebas, baik dengan cara marketing above the line (ATL) atau below the line (BTL).

Lalu meningkatkan efisiensi produksi sehingga harga produk kami khususnya obat generik, dapat bersaing. Dan terakhir, fokus menjaga kualitas produk kami," tutup Zahmalia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×