Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Phapros Tbk bersiap membangun pabrik baru. Hal ini merupakan bagian strategi perusahaan tersebut memperkuat bisnis hulu. Salah satu strategi pendanaan investasi tersebut adalah dengan menggalang dana melalui initial public offering (IPO).
Barokah Sri Utami, Direktur Utama Phapros mengatakan, perusahaan ini tengah berproses agar bisa IPO. Target dana dari penggalangan dana tersebut mencapai Rp 800 miliar, sebagian akan digunakan untuk pembangunan pabrik.
Diharapkan, dengan terbangunnya pabrik baru kinerja Phapros lebih baik lagi. "Itu penggunaan dana kami mau kejar pertumbuhan organik dan non organik itu butuh uang," ujar Sri kepada KONTAN, Kamis (7/12).
Membeli lahan
Menurut Sri, semester II-2018 saham Phapros sudah bisa diperdagangkan. Saat ini, Phapros sendiri sudah berstatus sebagai perusahaan terbuka, tapi sahamnya belum diperdagangkan di bursa saham.
"Tbk karena pemegang saham Phapros banyak," terang B Didiek Prasetyo, Direktur Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), induk Phapros, ketika berkunjung ke Redaksi KONTAN, pekan lalu.
Dengan penggalangan dana di pasar modal perusahaan ini bisa mendapatkan pendanaan cepat. "Kalau pinjaman perbankan masih belum produktif jadi harus pakai dana yang lain. Kami sudah hitung-hitung jadi harus mobilitas dari dana masyarakat," kata Sri.
Untuk pembangunan pabrik baru, Phapros sudah membeli lahan di Ungaran, Jawa Tengah. Produk obat yang akan diproduksi di pabrik baru itu ialah hidroksiapatit dan diversifikasi lain.
Untuk membangun pabrik, Phapros akan merealisasikannya secara bertahap. "Tahun depan sekitar Rp 300 miliar. Itu dari IPO dan kami masih ada medium term notes (MTN) pertama dan masih ada MTN kedua," kata Sri.
Saat ekonomi lesu, Phapros mampu membukukan laba sehat. Selama Januari - Juni, penjualan Phapros meningkat 8%. Pertumbuhan penjualan terjadi di semua portofolio produk obat Phapros, baik obat jual bebas (OTC), obat generik, maupun obat resep.
Obat generik masih menjadi penopang penjualan produk Phapros. Selama semester I-2017, obat generik menyumbang 50% dari total penjualan. Tahun ini, Phapros menargetkan pendapatan Rp 1 triliun dan laba bersih hingga Rp 100 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News