kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   16.000   0,83%
  • USD/IDR 16.139   -85,00   -0,52%
  • IDX 7.931   38,34   0,49%
  • KOMPAS100 1.118   1,09   0,10%
  • LQ45 827   -2,94   -0,35%
  • ISSI 267   3,46   1,32%
  • IDX30 427   -1,81   -0,42%
  • IDXHIDIV20 491   -1,62   -0,33%
  • IDX80 124   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 128   0,08   0,06%
  • IDXQ30 138   -0,34   -0,25%

PHI Group ekspansi batubara di Jambi


Jumat, 13 Januari 2012 / 22:44 WIB
ILUSTRASI. Pabrik feronikel Aneka Tambang (ANTM)


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. PHI Group, perusahaan pengolahan batubara asal Amerika Serikat mengembangkan ekspansi di Jambi. Pada 11 Januari lalu, PHI telah menandatangani Letter of Intent (LoI), dengan PT CSP, untuk mengakuisisi senilai 20,7 juta metrik ton batubara yang terletak di area seluas 2.000 hektare di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Indonesia. Keterangan ini diperoleh dari press rilis yang ada di situs PHI Group.

Tino Joshua, perwakilan PHI di Jakarta membenarkan kontrak kerjasama telah diteken pada 11 Januari lalu ini. Berdasarkan penandatanganan LoI ini, PT CSP dan PHI Group akan memasuki perjanjian definitif untuk memperbaiki harga, syarat dan kondisi transaksi mulai bulan Februari 2012.

Transaksi ini merupakan bagian dari program berkelanjutan PHI Group untuk memperoleh dan mengumpulkan energi dan aset sumber daya alam di Asia Tenggara serta bermitra dengan perusahaan pembangkit listrik.

Selain itu, kerjasama ini juga dalam rangka memperkenalkan teknologi pembakaran batubara canggih dan bersih di Asia. "Teknologi pembakaran batubara yang baru dan canggih ini, merupakan teknologi yang ramah lingkungan. Bisa membersihkan zat-zat kimia sisa pembakaran batubara, tidak menghasilkan CO2 dari sisa pembakaran serta dapat menghemat biaya pembakaran," jelas Tino kepada KONTAN pada Jumat (13/1).

Menurut Tino, teknologi baru yang akan diperkenalkan PHI Group ini tidak memerlukan tidak memerlukan instalasi besar, scrubber gas yang mahal, dan relatif efektif untuk pembuangan emisi. Efisiensi energi dari sistem pembakaran batubara yang inovatif ini dapat digunakan untuk bahan baku energi tenaga uap.

Hasilnya 100% jauh lebih baik, dibandingkan dengan sistem pembakaran batubara tradisional yang ada seperti sekarang ini, yaitu pembakaran bubuk. "Instalasi mudah dan relatif murah dari sistem ini, dengan hampir tidak ada polutan yang tersisa, akan membuat sumber batubara menjadi energi bersih yang paling baik di dunia," imbuh Tino.

Kini PHI Group pun tengah menjajaki kerjasama dengan perusahaan listrik baik pemerintah maupun swasta untuk teknologi pembakaran batubara yang diklaim revolusioner ini. Tino berjanji, akan menyebutkan angka investasi yang dikeluarkan oleh PHI Group pada bulan Februari mendatang, bertepatan dengan peluncuran program kerjasama yang dilakukan oleh PHI. "Untuk keterangan detail, akan saya jelaskan pada Februari mendatang, setelah semua kerjasama rampung," pungkasnya.

PHI Group merupakan perusahaan pengembangan industri batubara yang juga bergerak di bidang pengembangan dan layanan konsultasi real estate asal Los Angeles, Amerika Serikat. PHI telah menandatangani perjanjian dengan sebuah perusahaan AS untuk menyediakan sistem pembakaran batubara menjadi energi uap, yang memerlukan pembakaran batubara 50% lebih sedikit untuk menghasilkan energi yang sama besar, untuk pasokan pembangkit listrik. PHI juga telah bermitra dengan Sao Nam Hoang Ngoc Group dan Joint Stock Company untuk membangun pembangkit listrik thermal di Vietnam.

Sementara itu, PT CSP adalah perusahaan Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta. CSP merupakan perusahaan yang telah mengoperasikan dan memproduksi thermal batubara dari konsesi 2.000 hektare yang berlokasi di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Indonesia. Konsesi ini berisi sekitar 20,7 juta metrik ton sumber daya batubara (diukur 3.878.000, 7.885.000 dan 8.980.000 disimpulkan diindikasikan) dengan nilai kalori kotor mulai dari 5.087 - 5.884 Kcal / Kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×