kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

PHRI Prediksi Okupansi Turun 10% di Momen Libur Natal dan Tahun Baru 2025


Selasa, 19 November 2024 / 19:20 WIB
PHRI Prediksi Okupansi Turun 10% di Momen Libur Natal dan Tahun Baru 2025
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/tom. PHRI memproyeksi okupansi hotel di momen libur Natal dan Tahun Baru 2025 secara nasional akan menurun sekitar 10% secara tahunan.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memproyeksi bahwa okupansi hotel di momen libur Natal dan Tahun Baru 2025 secara nasional akan menurun sekitar 10% (yoy) dibandingkan momen libur yang sama tahun lalu.

Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani menuturkan hingga kini asosiasi melihat pemesanan hotel alias booking lebih lambat dari tahun lalu. Tak hanya itu, berdasarkan laporan dari hotel daerah, pembatalan alias cancelation juga cukup banyak terjadi. 

"Kami masih terus mengumpulkan data. Jika berbicara peningkatan masih belum terlihat karena laporan masih terus masuk. Namun dibandingkan dengan tahun lalu, kemungkinan okupansi tahun ini lebih rendah," papar Hariyadi dalam konferensi pers yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Selasa (19/11). 

Baca Juga: PHRI sebut Industri Hotel dan Restoran Bakal Hadapi Tantangan Berat

Ia melanjutkan, hanya hotel di daerah tertentu saja yang dapat bertahan dan masih mencatat peningkatan, seperti hotel favorit di daerah Malioboro, hingga hotel di daerah Bali, dan Batam. 

Dengan prediksi yang dilakukan, PHRI menyampaikan beberapa hotel mencoba untuk menambah atraksi dan menawarkan benefit yang kompetitif.

"Semua akan terlihat pada 1 Desember mendatang. Namun, hingga hari ini, Selasa (19/11), dengan kondisi yang ada saat ini, kami melihat bookingan lebih lambat dibandingkan tahun lalu dan secara nasional lebih rendah dibandingkan tahun lalu," imbuhnya. 

Hariyadi mengatakan penyebab penurunan dan prediksi penurunan okupansi hingga 10% diakibatkan oleh penurunan daya beli yang dirasakan cukup dalam. Tak hanya itu, PHRI menganalisa keberadaan judi online (judol) juga menambah dampak kepada daya beli masyarakat. 

"Semoga Pemerintah bisa memberantas judol, kami harapkan keseriusan Pemerintah untuk benar-benar memberantas judol," ucap Hariyadi. 

Baca Juga: Pemerintah Efisiensi, Bisnis Hotel Jadi Sepi

Selanjutnya: Penyaluran Kredit UMKM Bank Asing Masih Tumbuh di Kuartal III-2024

Menarik Dibaca: Daftar Bunga Air yang Tumbuh di Wadah dan Vas dengan Perawatan Mudah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×