Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan pelonggaran bagi seluruh pemerintah daerah (Pemda) untuk kembali menggelar kegiatan hingga rapat di hotel dan restoran. Kebijakan ini disambut positif oleh pelaku industri perhotelan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa sebelumnya segmen pemerintah menyumbang sekitar 40% dari total okupansi hotel, khususnya melalui kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
Baca Juga: Kemendagri: Ada 191 Pemda yang Belum Usulkan Lahan Dapur Makan Bergizi Gratis
"Ya, tentunya kami menyambut baik. Karena ketika Kementerian Keuangan melakukan efisiensi, dampaknya terasa luas. Dengan adanya penegasan dari Mendagri, Pemda kini punya kepastian untuk melakukan belanja kegiatan," ujar Hariyadi kepada Kontan.co.id, Selasa (17/6).
Menurut Hariyadi, sejumlah pelaku usaha hotel di beberapa wilayah telah mulai menerima pesanan kegiatan dan rapat dari instansi pemerintah untuk periode kuartal III.
Meskipun angkanya masih kecil, ini menandakan tren pemulihan dari sektor tersebut.
"Kalau dilihat dari tren segmen pemerintah, memang sudah mulai ada pemesanan, baik kamar maupun untuk kegiatan meeting. Tapi realisasinya masih kecil. Ini untuk kuartal III," jelasnya.
Baca Juga: Kegiatan Dinas Pemda Kini Boleh Digelar di Hotel Lagi, PHRI Beri Respons Begini
Dengan adanya pelonggaran ini, PHRI memperkirakan kontribusi okupansi dari segmen pemerintah bisa kembali meningkat hingga 20%, setelah sebelumnya nyaris nol akibat pembatasan anggaran di semester I.
"Kalau sebelumnya kontribusi segmen pemerintah bisa mencapai 40%, sekarang mungkin naik jadi 20%. Memang masih turun, karena anggarannya dipotong. Tapi setidaknya sekarang sudah mulai ada belanja. Semester I kemarin sangat minim sekali," tambahnya.
Untuk mengembalikan kinerja okupansi perhotelan ke level sebelum efisiensi anggaran, Hariyadi mendorong pemerintah dan sektor swasta untuk lebih serius mengembangkan sektor pariwisata, baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.
Menurutnya, dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan, potensi pasar baru akan tercipta dan mampu menutupi penurunan kontribusi dari segmen pemerintah.
"Nah, jadi pemerintah dan pelaku usaha hotel sebaiknya mencari pasar baru. Kalau pasar wisatawan mancanegara digarap dengan serius, wisatawan domestik juga akan terdorong. Ini bisa menggantikan kontribusi segmen pemerintah yang hilang," ujarnya.
Baca Juga: Mendagri Ingatkan Pemda Segera Buat Regulasi Pembatasan Tempat Merokok
Namun, ia menekankan bahwa pemulihan penuh membutuhkan waktu dan konsistensi.
"Itu tidak bisa langsung terasa hasilnya. Tapi kalau digarap serius, dalam satu hingga dua tahun ke depan, sektor perhotelan bisa bangkit kembali," pungkasnya.
Selanjutnya: Emas Tersulut Konflik Timur-Tengah, Simak Rekomendasi Emiten Produsen Emas Berikut
Menarik Dibaca: Ada Diskon Tiket Kereta 30%, 952.639 Tiket Sudah Terjual
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News