Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sawit, PT Pinago Utama Tbk (PNGO) membidik pertumbuhan bisnis yang positif tahun ini. Manajemen yakin PNGO mampu mencapai penjualan sampai akhir tahun sebesar Rp 1,95 triliun, yang diikuti dengan laba bersih mencapai Rp 144 miliar.
Asal tahu saja, pada tahun 2020 lalu, PNGO membukukan penjualan senilai Rp 1,51 triliun dan laba neto tahun berjalan sebesar Rp 81,27 miliar. Artinya, perusahaan ini menargetkan adanya pertumbuhan pendapatan sebesar 29,46% dan pertumbuhan laba 77,61% secara tahunan atau year on year (yoy).
Direktur Pinago Utama Thomas Valian mengatakan, ada sejumlah katalis positif yang ikut mendorong kinerja PNGO tahun ini. Pertama, pertumbuhan penjualan untuk produk-produk perseroan, seperti crude palm oil (CPO) (20%), palm kernel (19%), dan karet remah Standar Indonesia Rubber (SIR) (9%).
Baca Juga: Pinago Utama (PNGO) siapkan capex Rp 80 miliar di 2021
Selain itu, adanya kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) inti sebesar 42,57% yoy juga menjadi katalis positif lain yang turut menopang laju bisnis PNGO.
"Yang jadi katalis positif bagi perseroan adalah, kenaikan harga CPO sebesar 27%, palm kernel (56%), SIR (17%), dan Ribbed Smoke Sheet (RSS) (48%)," terang Thomas kepada Kontan.co.id, Selasa (12/10).
Untuk menggenjot kinerja di sisa tahun ini, PNGO akan terus berupaya melakukan produksi dan penjualan CPO sesuai dengan target yang telah dicanangkan oleh perseroan yakni sebesar 101.242 ton. "Kalau dibandingkan dengan realisasi tahun lalu untuk penjualan sebesar 74.086 Ton dan produksi sebesar 74.067 ton," ujar Thomas.
Sejalan dengan pernyataan Thomas, dalam laporan tahunan 2020 dijelaskan bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, PNGO melakukan beberapa strategi usaha dalam menjawab tantangan dan memenangkan kompetisi pasar dengan para pesaingnya. Pertama, meningkatkan kapasitas produksi pabrik pengolahan minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit.
Kedua, meningkatkan kapasitas produksi pabrik pengolahan karet. PNGO saat ini memiliki dua line produksi untuk pengolahan karet menjadi karet remah (Crumb Rubber/CR) dan RSS. Ketiga, PNGO juga berencana melakukan penanaman pada lahan kosong yang dimiliki.
Sebagai informasi, PNGO berhasil mencetak kinerja memuaskan di semester pertama tahun ini. Penjualan PNGO di semester I-2021 tercatat tumbuh sebesar 35,23%, dari semula Rp 736,37 miliar di semester I-2020, naik menjadi Rp 995,82 miliar.
PNGO juga tercatat meraup laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 120,21 miliar. Sedangkan per 30 Juni 2020 lalu, perusahaan ini masih menderita kerugian sebesar Rp 2,18 miliar.
Selanjutnya: Penjualan tumbuh, Pinago Utama (PNGO) kembali raup laba pada semester I 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News